Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Ultimatum Orang Kuat Dibalik Tambang dan Sawit Ilegal: Kami akan Bertindak!

        Prabowo Ultimatum Orang Kuat Dibalik Tambang dan Sawit Ilegal: Kami akan Bertindak! Kredit Foto: BPMI Setpres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan memberantas praktik pertambangan tanpa izin (PETI) dan perkebunan kelapa sawit ilegal yang selama ini menjadi sumber kebocoran pendapatan negara. Ia menekankan, penegakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk kepada pihak-pihak berpengaruh di belakang operasi tersebut.

        “Saya beri peringatan apakah ada orang-orang besar, orang-orang kuat, jenderal-jenderal dari manapun, apakah jenderal dari TNI atau jenderal dari polisi atau mantan jenderal, tidak ada alasan. Kami akan bertindak atas nama rakyat,” tegas Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

        Prabowo mengancam bakal menerjunkan aparat keamanan terhadap pihak yang melawan atau melindungi operasi ilegal. Ia meminta dukungan MPR dan para ketua partai politik untuk menjalankan langkah tegas ini.

        Baca Juga: Prabowo Pamer Ekonomi Tumbuh 5,12% di Tengah Badai Perang Dagang

        “Kalau ada yang berani, saya telah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri. Kalau Anda mau ke provinsi ini, pakai pasukan dari provinsi lain. Jangan-jangan ada anak buahmu di kebun-kebun itu,” ujarnya.

        Prabowo mengungkapkan, terdapat 1.063 tambang ilegal yang tidak tercatat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan potensi kerugian negara minimal Rp300 triliun.

        “Potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan potensi kerugian negara adalah minimal Rp300 triliun,” kata Prabowo.

        Baca Juga: Prabowo Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026 Pertama Kali, IHSG Sempat Pecah Rekor 8.000

        Untuk sektor perkebunan, Prabowo menyebut ada perusahaan sawit yang sudah divonis inkrah 18 tahun lalu dan seharusnya lahannya disita, namun penegakan hukum tak pernah dilakukan.

        “Saya tidak tahu kenapa, tapi saya telah perintahkan dikuasai kembali oleh negara. Untuk itu kita telah menggunakan pasukan TNI untuk mengawal tim-tim yang menguasai kebun-kebun tersebut. Karena sering terjadi perlawanan. Berani-berani melawan pemerintah NKRI, ya kita hadapi,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: