Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi Rp540 Miliar, Kadin Bangun Seribu Dapur UMKM

        Investasi Rp540 Miliar, Kadin Bangun Seribu Dapur UMKM Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi akan menjadi prioritas utama dalam sinergi dunia usaha dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

        Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie menjelaskan, jumlah UMKM dan koperasi jauh lebih besar dibandingkan usaha besar, tetapi kontribusinya terhadap ekonomi belum optimal. Karena itu, Kadin mengarahkan konsolidasi dunia usaha agar pelaku kecil mendapat ruang lebih luas.

        “Kali ini kita pastikan UMKM dan koperasi maksimal. Konsep ini sejalan dengan Indonesia Incorporated yang esensinya menekankan sinergi dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin Bidang Koperasi dan UMKM 2025 di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

        Baca Juga: Dukung Asta Cita, Rakornas Kadin Tegaskan UMKM dan Koperasi adalah Fondasi Ekonomi Rakyat

        Menurut Anindya, keberadaan BUMN yang kini dikonsolidasikan dalam Danantara dapat menjadi katalisator. Kehadiran BUMN diharapkan memperkuat akses UMKM dan koperasi, terutama di daerah, agar mampu naik kelas dan masuk dalam rantai pasok nasional.

        Dalam forum tersebut, Anindya juga menyinggung dukungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terhadap program Koperasi Desa Merah Putih. Program itu menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa untuk memperkuat distribusi pangan dan kebutuhan pokok masyarakat.

        Kadin sendiri telah mengalokasikan sumber daya internal untuk mendukung sektor UMKM. Hingga kini, organisasi bisnis itu membangun 270 dapur sebagai bagian dari program pemberdayaan, dengan target seribu dapur dan nilai investasi sekitar Rp540 miliar. “Itu murni kocek sendiri karena percaya pada pemerintah,” kata Anindya.

        Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025, Kadin Apresiasi Kerja Pemerintah

        Selain sektor koperasi, Kadin juga menyiapkan strategi hilirisasi baru di bidang pertanian, pangan, dan perikanan. Menurut Anindya, fokus hilirisasi selama ini lebih banyak pada tambang dan energi, sehingga perlu diperluas ke sektor agrikultur yang berdampak langsung pada ekonomi rakyat.

        Pasar produk halal menjadi sorotan lain. Anindya menyebut permintaan produk halal terus meningkat, tidak hanya di kawasan ASEAN, tetapi juga di Rusia hingga Amerika Latin. “Setiap ke luar negeri, selalu ada pembicaraan soal produk halal. Ini pasar luar biasa yang harus kita tekuni,” katanya.

        Kadin menargetkan konsolidasi dengan pemerintah dan BUMN melalui Danantara dapat menghasilkan rekomendasi konkret. Langkah itu sekaligus menjadi momentum untuk memperbarui Undang-Undang Kadin yang telah berlaku sejak 1987 agar selaras dengan arah ekonomi kerakyatan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: