Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anindya Bandingkan Kopdes dengan Alfamart: 80 Ribu vs 40 Ribu

        Anindya Bandingkan Kopdes dengan Alfamart: 80 Ribu vs 40 Ribu Kredit Foto: Kadin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menilai target pemerintah membangun 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dalam waktu singkat jauh lebih ambisius dibandingkan ekspansi ritel modern seperti Alfamart. Ia menyebut jaringan minimarket itu membutuhkan dua dekade untuk mencapai 40 ribu gerai.

        Anindya mengakui banyak pihak masih meragukan capaian Kopdes yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

        “Ada yang fokus untuk mengatakan, wah ini sangat sulit. Kayak kemarin kita bicara Alfamart 40 ribu (gerai) saja bikinnya 20 tahun. Bagaimana bisa 80 ribu?” kata Anindya, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin Bidang Koperasi dan UMKM 2025 di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

        Baca Juga: Investasi Rp540 Miliar, Kadin Bangun Seribu Dapur UMKM

        Meski begitu, ia melihat skala besar program tersebut juga membuka ruang kolaborasi. Menurutnya, Kadin di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dapat mengambil peran penting melalui pelatihan, kerja sama, serta kemitraan dengan pelaku usaha lokal.

        “Justru di situ, Kadin Provinsi, Kabupaten, Kota bisa meningkatkan kemampuan mereka dengan pelatihan, kerjasama, kemitraan. Jadi ini juga suatu kesempatan lagi buat kita semua,” ujarnya.

        Anindya menilai Kopdes Merah Putih berpotensi menjadi katalisator ekonomi desa. Dengan terbentuknya koperasi, rantai pasok pedesaan bisa terhubung lebih baik, bahkan dalam jangka panjang mendukung pengurangan impor.

        Baca Juga: Kadin Indonesia Ungkap Bisnis Keluarga Terancam Gagal Bertahan Tanpa Tata Kelola

        Ia juga mengaitkan program ini dengan agenda pemerintah lain, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 80 juta anak. Kadin, kata dia, telah membangun sedikitnya 270 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di berbagai daerah.

        “Kadin ini menggerakkan juga perekonomian daerah. Dan yang menarik ialah turunannya itu kan banyak. Kalau mau memberikan suatu manfaat kepada 80 juta anak, ya 80 juta telur, 80 juta susu, butuh banyak protein lainnya, dan juga sayur-sayuran,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: