Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
Harga minyak dunia menguat pada perdagangan di Rabu (20/8). Hal ini terjadi usai data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (21/8), Minyak Brent naik 1,6% menjadi US$66,84. Sementara Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,4% menjadi US$63,21.
Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) melaporkan perusahaan energi menarik enam juta barel minyak dari persediaan selama pekan yang berakhir 15 Agustus.
“Kita melihat penarikan stok yang cukup besar, ekspor kembali meningkat, ditambah permintaan kuat dari kilang. Laporan ini sangat bullish,” kata Mitra Again Capital, John Kilduff.
Investor juga menunggu perkembangan terbaru dari pembicaraan perdamaian dari Ukraina-Rusia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini meragukan komitmen kesepakatan damai dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini juga diperburuk dengan ungkapkan dari Rusia. Moskow menegaskan bahwa upaya menyelesaikan masalah keamanan tanpa melibatkannya adalah jalan buntu.
Rusia merupakan produsen minyak terbesar kedua setelah AS. Oleh karenanya, setiap langkah damai berpotensi meningkatkan ekspor jika sanksi terhadapnya dilonggarkan.
Rusia juga mengatakan akan tetap menyalurkan minyak ke India. Sebelumnya, pembeli minyak negara tersebut mendapat peringatan berupa sanksi dari AS. Trump atas hal itu diketahui mengumumkan tarif tambahan 25% ke India.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar