Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kulon Progo, DIY

        Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kulon Progo, DIY Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag, saat membuka Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

        Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 400 ribu titik tanah wakaf, namun pengelolaannya masih minim profesionalisme dan produktivitas.

        Melalui program ini, Kementerian Agama mendorong pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih optimal, termasuk inisiasi gerakan wakaf uang di Kulon Progo.

        "Kami berharap empat program yang diusung dapat menjadi pemantik kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo,” imbuhnya.

        Kick off ini merupakan inisiatif Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Kanwil Kemenag DIY, BAZNAS, BWI, LAZ, dan berbagai mitra strategis. Hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda, perwakilan institusi nasional, serta organisasi kemasyarakatan.

        Kepala Kanwil Kemenag DIY, Dr. H. Ahmad Bahiej, SH., M.Hum, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dalam pelaksanaan program ini. Ia berharap, dampak nyata pemberdayaan masyarakat bisa segera dirasakan di Kulon Progo.

        Wakil Bupati Kulon Progo, H. Ambar Purwoko, yang sekaligus membuka acara, menegaskan bahwa program berbasis zakat dan wakaf adalah strategi penting untuk menekan angka kemiskinan. “Daerah dianggap maju jika tingkat kemiskinannya menurun. Dengan zakat dan wakaf, kita bisa bergerak bersama menekan angka kemiskinan yang masih tertinggi di DIY,” ujarnya.

        Sebagai simbol peluncuran program, dilakukan penandatanganan prasasti oleh Prof. Waryono bersama Wakil Bupati Kulon Progo, unsur Forkopimda, dan Kasubdit Bina Lembaga dan Kerjasama Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, S.Fil., M.E. Selain itu, BAZNAS, BWI, dan LAZ di Kulon Progo juga menandatangani komitmen bersama mendukung program ini.

        Acara semakin semarak dengan bazar produk unggulan dari Program Kampung Zakat, Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU) berbasis KUA, serta Inkubasi Wakaf Produktif dari berbagai titik di DIY.

        Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Prof. Waryono menyerahkan bantuan secara simbolis kepada penerima manfaat dari empat program zakat dan wakaf 2025 di Kulon Progo, termasuk bantuan Mushaf Al-Qur’an, buku keagamaan, dan santunan untuk anak yatim, dhuafa, serta penyandang disabilitas.

        Pada kesempatan itu juga, diserahkan Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam kepada penerima empat program: Kampung Zakat, PEU berbasis KUA, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf. Program Kota Wakaf di Kulon Progo ini menjadi yang kedua di DIY setelah Kabupaten Gunung Kidul.

        Sebelum pelaksanaan kick off, Prof. Waryono bersama Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, S.Fil., M.E., beserta rombongan meninjau lokasi Inkubasi Wakaf Produktif (IWP) di PC Muhammadiyah Galur, Kulon Progo. Di lahan wakaf seluas 400 m² tersebut, masyarakat mengembangkan potensi tanaman markisa, daun kelor, dan singkong sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis wakaf produktif.

        Mengakhiri rangkaian acara, Prof. Waryono menegaskan harapannya: “Dengan dukungan penuh semua pemangku kepentingan, zakat dan wakaf akan menjadi instrumen strategis mewujudkan Kulon Progo yang lebih mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: