Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jaket Batik Sawit, Presiden Prabowo

        Jaket Batik Sawit, Presiden Prabowo Kredit Foto: Abdul Aziz
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lelaki 32 tahun ini tak pernah menyangka bakal bisa ketemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Tak hanya bertemu, Miftahudin Nur Ihsan malah sempat pula ngobrol dengan jenderal bintang empat itu.

        "Izin Bapak Presiden, ini Batik Sawit. Malam (lilin) nya terbuat dari turunan sawit. Kami dari Smart Batik Jogja, Bapak," kata lelaki yang karib disapa Ihsan ini sambil menyodorkan sehelai kain batik. 

        Prabowo nampak sumringah dan langsung menyentuh jaket batik bermotif kebun kelapa sawit itu. Motif yang menggambarkan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu penopang ekonomi terbesar di Indonesia 

        "Saya alumni penerima LPDP, Bapak. Saat ini saya sedang mengembangkan Batik Sawit bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Alhamdulillah, 65 orang ibu-ibu pembatik ikut terlibat," lanjut Ihsan ini sambil menunjukkan contoh bongkahan malam berbahan sawit kepada Prabowo.

        "Bagus, kembangkan terus ya," pinta Prabowo sambil mengulurkan tangan menyalami Ihsan. Uluran tangan itu langsung disambut Ihsan dengan hangat.

        Begitulah pengalaman langka yang dirasakan oleh Ihsan usai pembukaan gelaran APKASI Otonomi Expo 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, pada siang tiga hari lalu. 

        Kebetulan BPDP memboyong aneka produksi UMKM berbahan sawit untuk tampil pada gelaran yang berlangsung dari tanggal 28-30 Agustus 2025 itu. Salah satunya ya Batik Sawit tadi. 

        Batik Sawit sendiri diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Batik. Batik Sawit yang dikembangn Smart Batik telah memperoleh sertifikasi halal dan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam bentuk merek dagang bernomor: IDM001266448.

        Dari Beasiswa ke Pemberdayaan

        Sebetulnya, founder Smart Batik Indonesia juga cerita kepada Prabowo kalau sebelum menjadi alumni beasiswa LPDP, dia juga alumni penerima beasiswa Bidikmisi. 

        Gara-gara beasiswa Bidikmisi itulah dia bisa kuliah pada Jurusan Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahun 2011. Dari sinilah perjalanan wirausaha itu bermula. 

        Tiga tahun kemudian, Ihsan kembali mendapatkan kesempatan melanjutkan studi di Program MBA UGM melalui beasiswa LPDP tadi. 

        Studi kelar, Ihsan bersama istrinya, Dinar Indah Lufita Sari yang juga sedang menyelesaikan program doktoral di Jurusan Kimia UGM memilih mengabdi melalui batik.

        "Sebelumnya kami baru bisa melibatkan 15 pembatik. Alhamdulillah sejak akhir 2023, persis setelah mengembangkan Batik Sawit, kami sudah bisa melibatkan lebih dari 60 pembatik," kenangnya.

        Kerja keras suami istri ini akhirnya bisa mengantar mereka menjadi Delegasi Indonesia dalam Innovation Festival di Suzhou, China 2024, Penghargaan Pemuda Berprestasi dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 2024, Top 10 Anugerah Bangga Buatan Indonesia Kategori Fashion Modest 2024. 

        Yogyakarta, Pusat Inovasi Batik

        Smart Batik Indonesia telah membuktikan bahwa Yogyakarta tidak hanya menjadi kota budaya, tapi juga pusat inovasi batik nasional. 

        Dengan sentuhan riset, kreativitas, dan semangat pemberdayaan, Batik Sawit diharapkan bisa membuka jalan baru bagi UMKM sekaligus memperkenalkan wajah baru batik Indonesia di mata dunia. 

        Smart Batik Indonesia sendiri merupakan UKM binaan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Yogyakarta.

        Baca Juga: BPDP Hadir di Ajang Tahunan Surabaya Great Expo 2025 untuk Perkuat Promosi Kelapa Sawit

        Baca Juga: Tampilkan Produk UMKM Sawit BPDP Raih Juara 1 dalam Indonesia Tourism & Trade Investment Expo 2025

        Apresiasi Presiden Prabowo menjadi dorongan kuat bagi Smart Batik Indonesia untuk terus mengembangkan karya, memperluas pasar, serta mengangkat martabat batik Indonesia melalui pendekatan yang lebih modern, ramah lingkungan, dan berbasis masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Abdul Aziz
        Editor: Abdul Aziz

        Bagikan Artikel: