Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pengamat politik dari Kedai Kopi Hendri Satrio menilai dipilihnya Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani karena ia dinilai punya kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Setahu saya dia dekat dengan Presiden Prabowo," kata Hendri Satrio.
Sementara itu, Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai bahwa dicopotnya Sri Mulyani bukan karena kinerja dinilai buruk oleh Presiden Prabowo.
Ia menilai Sri Mulyani mau mengundurkan diri sebagai Menkeu bukan isu baru, karena pada akhir Agustus ia sempat mengutarakan pengunduran dirinya usai jadi korban penjarahan saat gelombang aksi demontrasi terjadi.
"Sri Mulyani bukan karena kinerja, karena dalam peristiwa kerusuhan 27 Agustus sudah ada isu ia mau mengundurkan diri. Ini klop antara keinginan Bu Sri Mulyani karena bagi Prabowo mempertahankan Sri Mulyani sulit juga," kata Ray.
Meski demikian, pengunduran diri Sri Mulyani berakhir anti klimaks, karena momentumnya tidak akan dikenang oleh publik.
"Ini pilihan anti klimaks, seharusnya dulu tuh, kalau keputusan Jokowi mengajukan Gibran sebagai cawapres mungkin akan disambut publik," terangnya.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik dari CELIOS Media Wahyudi Askar menilai pengganti Sri Mulyani tentunya mempunya kelebihan dan kekurangan dibandingkan Sri Mulyani.
"Kalau lihat latarbelakang pendidikan sama-sama dari luar negeri, dan berasal dari teknokrat, penggantinya ini cukup kuat, pernah punya karir di lembaga keuangan. Soal trust perlu dibangun, tapi memang ada masa juga perlu diganti yang lain," tandasnya.
Sementara itu apa pekerjaan rumah bagi Purbaya selaku Menkeu yang baru?
"Memastikan sektor utama di sektor publik khususnya soal efesiensi anggaran, restuktrusiasi utang, dan keberanian berdiri tegak menjamin disipilin fiskal agar tak masuk ke politik," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: