Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akhir Tahun Lesu, Harga Ethereum Diproyeksi Akan Turun ke US$4.300

        Akhir Tahun Lesu, Harga Ethereum Diproyeksi Akan Turun ke US$4.300 Kredit Foto: . REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Raksasa Amerika Serikat (AS) Citigroup mengejutkan pasar kripto melalui proyeksi terbarunya mengenai harga ethereum (ETH). Pihaknya menyoroti bahwa token itu mulai lesu dan berpotensi turun menuju US$4.300 di 2025.

        Citi menyebut aktivitas jaringan tetap menjadi pendorong utama nilai ether, namun pertumbuhan terkini banyak terjadi dalam layer-2. Hal ini juga yang membuat harga ethereum saat ini berada dalam level sekitar US$4.500.

        Baca Juga: Aturan Kripto Uni Eropa Dinilai Belum Cukup Ketat, Ini Alasannya

        Namun kontribusi nilai jaringan utama ethereum (layer-1) dinilai belum sepenuhnya jelas. Bank tersebut memperkirakan hanya sekitar tiga puluh persen aktivitas layer-2 yang benar-benar tercermin pada valuasi dari ethereum.

        “Model berbasis aktivitas menempatkan harga saat ini sedikit dalam atas level fundamental, kemungkinan terdorong oleh arus masuk modal serta antusiasme terhadap tokenisasi dan stablecoin,” tulis Citi, dilansir Rabu (17/9),

        Bank tersebut menambahkan, meskipun arus masuk ke exchange-traded fund ethereum lebih kecil dibandingkan bitcoin, dampak harga per dolar justru lebih besar.

        Namun, Citi memperkirakan minat investor tetap terbatas karena kapitalisasi pasar ethereum yang lebih kecil dan visibilitas yang lebih rendah dibandingkan bitcoin.

        Dari sisi makroekonomi, pihaknya melihat faktor eksternal hanya akan memberi dukungan moderat terhadap pergerakan harga ethereum tahun depan.

        Baca Juga: Tak Cuma Bitcoin, PayPal Tambah Layanan Transfer Kripto di AS

        Meski demikian, pihaknya menilai pergerakan harga ethereum memiliki rentang proyeksi yang luas. Dalam skenario optimistis (bull case), harga bisa mencapai US$6.400. Sementara dalam skenario pesimistis (bear case) berpotensi turun ke US$2.200.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: