Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Bank Indonesia (BI) mencatat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder hingga 6 September 2025 mencapai Rp217,10 triliun. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat ekspansi likuiditas moneter.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, kebijakan tersebut merupakan wujud sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal.
‘Bank Indonesia membeli SBN sebagai bentuk sinergi erat antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, yang hingga 16 September 2025 mencapai Rp217,10 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Adapun jumlah pembelian SBN di pasar sekunder dan program debt switching dengan Pemerintah sebesar Rp160,07 triliun.
Baca Juga: Bos BI Buka Suara Soal Purbaya Kucurkan Rp200 triliun ke Bank
“Pembelian SBN di pasar sekunder dilakukan sesuai mekanisme pasar, terukur, transparan, dan konsisten dengan program moneter dalam menjaga stabilitas perekonomian sehingga dapat terus menjaga kredibilitas kebijakan moneter,” urainya.
Selain melalui SBN, BI juga memperlonggar likuiditas dengan menurunkan posisi instrumen moneter Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp916,97 triliun di awal 2025 menjadi Rp716,62 triliun per 15 September 2025.
Baca Juga: BI Soroti Lambatnya Penurunan Bunga Bank Meski BI Rate Turun Agresif
Sejalan dengan itu, BI kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% pada September 2025. Pemangkasan ini melanjutkan tren penurunan suku bunga yang telah dilakukan sejak Januari, Mei, Juli, dan Agustus 2025, dari 6,0% pada Desember 2024 menjadi 5,0% di Agustus 2025.
“Bauran kebijakan Bank Indonesia terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: