Protes Mandeknya Eksekusi Kasus Silvester, Forjabar Gelar Aksi hingga Lempar Tomat dan Telur Busuk di Kejagung
Kredit Foto: Istimewa
Forum Rakyat Jawa Barat Bersatu (Forjabar) menggelar unjuk rasa di depan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (17/9). Dalam aksinya, massa melakukan orasi dan aksi teatrikal dengan melempar tomat dan telur busuk ke arah pagar gedung.
Aksi tersebut dijelaskan oleh Forjabar sebagai bentuk protes terhadap belum terlaksananya eksekusi beberapa putusan hukum yang telah inkrah serta menyoroti kinerja penegakan hukum.
“Tomat dan telur busuk ini merupakan simbol dari kekecewaan kami terhadap proses penegakan hukum yang dinilai lambat dan tidak jelas,” ujar Koordinator Forjabar, Usman Nazarudin.
Salah satu kasus yang disoroti adalah perkara Silvester Matutina. Pada 2019, Silvester divonis 1,5 tahun penjara atas kasus penghinaan terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Putusan tersebut telah inkrah, namun eksekusi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta hingga kini belum dilaksanakan.
“Forjabar mempertanyakan penyebab tertundanya eksekusi ini. Jika putusan yang telah berkekuatan hukum tetap saja tidak dieksekusi, hal ini dapat mempertanyakan efektivitas penegakan hukum pada kasus-kasus lainnya,” tegas Usman.
Forjabar juga menyoroti nama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Patris Yusrian Jaya, yang sebelumnya pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Proses hukum yang melibatkan pejabat penegak hukum harus transparan agar menjaga kepercayaan publik. Kami menunggu kejelasan perkembangan kasus tersebut,” tambahnya.
Forjabar menyebutkan bahwa pola penanganan sejumlah perkara besar yang belum tuntas juga terjadi saat Patris menjabat di wilayah lain sebelumnya. Kini, di Kejati DKI, isu serupa kembali mencuat.
“Atas dasar itu, kami mendesak Jaksa Agung untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kejati DKI Jakarta dalam menangani berbagai perkara,” pungkas Usman.
Aksi tersebut diakhiri dengan penyampaian aspirasi kepada pimpinan Kejagung. Massa menekankan bahwa sebagai ujung tombak penegakan hukum, kejaksaan harus dapat menjaga kredibilitas dan bekerja secara optimal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: