Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Anggap Stimulus Relevan untuk Pengemudi Transportasi

        Pengamat Anggap Stimulus Relevan untuk Pengemudi Transportasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah diketahui akan meluncurkan enam paket stimulus ekonomi pada kuartal IV-2025, salah satunya melalui program cash for work yang ditujukan bagi pekerja padat karya di sektor perhubungan dan perumahan. 

        Adanya program ini diharapkan memberi dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan pengemudi angkutan umum yang selama ini menghadapi penurunan pendapatan.

        Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menilai stimulus tersebut relevan untuk mendukung pengemudi angkutan perkotaan, perdesaan, maupun angkutan kota dalam provinsi (AKDP), angkutan kota antarprovinsi (AKAP), serta angkutan antar jemput antar provinsi (AJAP/travel).

        Baca Juga: Potongan Ojol Capai 20%, Pengamat Transportasi Minta Negara Turun Tangan!

        “Program ini sangat relevan untuk para pengemudi angkutan perkotaan, perdesaan, dan AKDP, AKAP, AJAP/travel yang telah lama menghadapi masalah kekurangan pendapatan, serupa dengan yang dialami pengemudi ojek online, namun tanpa sorotan publik yang sama,” ujar Djoko, Jumat (19/9/2025).

        Djoko menekankan pentingnya memperlakukan pengemudi angkutan umum sebagai bagian vital dari sistem transportasi. Menurutnya, peran mereka tak kalah penting dibanding profesi transportasi lainnya, bahkan di negara maju pengemudi angkutan umum mendapatkan gaji sesuai standar hidup yang layak. 

        “Sudah saatnya kita memberikan perhatian yang setara kepada mereka para pengemudi angkutan umum,” tambahnya.

        Baca Juga: Ojol Dapat Diskon Iuran BPJS, Pemerintah Targetkan 700 Ribu Peserta

        Bentuk stimulus yang diusulkan dapat berupa insentif pengganti pembelian bahan bakar minyak (BBM). Skema ini dinilai mampu mengurangi beban operasional sekaligus menjaga keberlanjutan layanan transportasi publik.

        Mekanisme distribusi bantuan diperkirakan akan dilakukan melalui koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan DPP Organda di tingkat pusat. Sementara itu, di daerah penyaluran akan melibatkan Dinas Perhubungan bersama DPC Organda agar bantuan lebih tepat sasaran.

        Dengan skema cash for work dan subsidi BBM ini, pemerintah berharap stimulus ekonomi mampu mengatasi persoalan kesejahteraan di sektor transportasi sekaligus menjaga daya beli pekerja padat karya menjelang akhir tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: