Kredit Foto: PLN
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ahmad Erani Yustika menegaskan proyek Dimethyl Ether (DME) menjadi prioritas dalam 18 proyek hilirisasi nasional.
DME merupakan proyek konversi batu bara menjadi substitusi LPG. Proyek ini sempat dijalankan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Air Products and Chemicals Inc. dari Amerika Serikat dan PT Pertamina (Persero), namun berhenti di tengah jalan.
Pemerintah kini kembali menekankan urgensi proyek tersebut seiring meningkatnya kebutuhan LPG di dalam negeri, sementara Indonesia memiliki cadangan batu bara yang melimpah.
Baca Juga: 18 Proyek Hilirisasi Rampung FS Akhir 2025, DME Jadi Prioritas
Menurut data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara Indonesia per Desember 2024, total sumber daya batu bara nasional mencapai 97,96 miliar ton. Dari jumlah itu, cadangan mencapai 31,95 miliar ton yang terdiri dari cadangan terkira 14,41 miliar ton dan cadangan terbukti 17,53 miliar ton.
“Sertinya salah satunya itu DME. Sepertinya, tapi di-check di Danantara juga ya. Karena kan ada kebutuhan bagi kita untuk bisa mengelola produksi gas ya untuk LPG itu,” kata Erani di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Meski demikian, Erani belum dapat memastikan siapa yang akan menggarap proyek ini. Ia menegaskan bahwa seluruh proyek hilirisasi akan dimonetisasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). “Danantara nanti akan menentukan,” tambahnya.
Baca Juga: Penyegaran KESDM Ala Bahlil: Ganti Pejabat Seperti Tukar Pemain Bola
Sebelumnya, Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional telah menyerahkan 18 proyek hilirisasi kepada Danantara. Total nilai investasi proyek-proyek tersebut mencapai USD38,63 miliar atau sekitar Rp618,13 triliun, dengan 91,8 persen berada di sektor ESDM. Proses feasibility study (FS) proyek ini sedang berjalan dan ditargetkan selesai pada akhir 2025.
“Ya saya kira pasti ini ya, pasti akan ada bertahap pasti ya. Tapi semuanya pasti akan selesai akhir tahun ini lah. Karena harus segera di-eksekusi proyeknya,” tutup Erani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo