Kredit Foto: Istimewa
Jaringan bitcoin menjadi sorotan menyusul perkembangan teknologi berupa quantum computing. Teknologi tersebut dinilai akan menjadi ancaman untuk keamanan jaringan dari BTC.
Co-Founder Solana, Anatoly Yakovenko memperingatkan bahwa jaringan bitcoin menghadapi risiko serius jika para pengembang tidak segera mengantisipasi kemajuan teknologi quantum computing.
Baca Juga: Efek Pemangkasan Suku Bunga, Harga Bitcoin Volatil di US$115.500
Yakovenko menilai ada kemungkinan fifty-fifty bahwa komputer kuantum akan cukup kuat dalam lima tahun ke depan untuk menembus sistem kriptografi yang saat ini melindungi dompet bitcoin.
“Kita harus memigrasikan Bitcoin ke skema tanda tangan yang tahan terhadap kuantum,” kata Yakovenko, dilansir Senin (22/9).
Ancaman tersebut muncul dari potensi penggunaan algoritma seperti Shor’s Algorithm. Algoritma tersebut diketahui dapat meretas Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Ia merupakan sistem keamanan yang digunakan bitcoin untuk melindungi kunci privat.
Baca Juga: Dongkrak Ekosistem Kripto, Australia Hadirkan Kebijakan Ramah Stablecoin
Jika ini terjadi, penyerang berpotensi memalsukan transaksi dan membobol dompet, yang akan menjadi risiko eksistensial bagi jaringan dari Bitcoin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: