Kredit Foto: Powership
PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) resmi mengalihkan fokus bisnis dari industri kayu lapis ke sektor jasa angkutan laut. Transformasi ini diputuskan setelah manajemen menilai prospek kayu lapis semakin terbatas, sementara sektor pelayaran menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih menjanjikan.
Sebagai langkah awal, emiten ini akan mengakuisisi 20 unit kapal tunda dan tongkang. Armada tersebut diperoleh dari perusahaan afiliasi, yakni PT Lima Srikandi Jaya, PT Mitra Kemakmuran Line, serta PT Antar Sarana Rekasa.
Manajemen menjelaskan, pendanaan pembelian kapal bersumber dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Harita Jayaraya.
“Besaran dana pinjaman dari HJR oleh TIRT dapat dilunasi pada saat jatuh tempo, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besaran dana dari objek transaksi adalah wajar,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (24/9/2025).
Kapal-kapal tersebut akan dioperasikan untuk jasa pengangkutan komoditas utama seperti bauksit, batubara, dan tandan buah segar, baik untuk kebutuhan internal grup maupun pihak ketiga. Ke depan, perseroan juga berencana memperluas diversifikasi muatan dengan mengangkut komoditas curah lain, termasuk nikel.
Manajemen menegaskan, keberhasilan transformasi akan ditentukan oleh kemampuan pelaku usaha dalam konsolidasi, penerapan digitalisasi, serta adaptasi terhadap standar global terkait keberlanjutan dan pengurangan emisi. Selain itu, faktor efisiensi biaya, daya saing armada, dan kekuatan modal menjadi kunci untuk menghadapi ketatnya persaingan di industri pelayaran.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: