Kredit Foto: Uswah Hasanah
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan sejumlah saham yang mengalami lonjakan harga signifikan di luar kebiasaan. Hal ini dilakukan sebagai langkah perlindungan terhadap para investor.
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," ujar BEI dalam keterangan resmi.
Saham PTRO tercatat melonjak 43,65% dalam sepekan terakhir dan 59,26% dalam sebulan. Pada perdagangan Rabu (24/9) pukul 10.00 WIB, saham ini masih melanjutkan reli dengan kenaikan 4,45% ke posisi Rp6.425.
Selain PTRO, BEI juga mengawasi pergerakan saham lain yang mengalami kenaikan tajam. Misalnya, saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) naik 33,17% dalam sepekan dan 74,34% dalam sebulan, lalu harganya pagi ini naik 6,43% ke Rp5.300.
Baca Juga: Tambah Koleksi Saham SCMA, Emtek (EMTK) Rogoh Kocek Rp105 Miliar
PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) juga mencatat lonjakan 73,73% dalam sepekan dan 84,68% selama sebulan. Pada perdagangan pagi ini, sahamnya kembali naik 6,95% ke Rp402.
Kenaikan paling ekstrem terjadi pada saham PT Star Pacific Tbk (LPLI) yang meroket 156,41% dalam sepekan dan 164,90% dalam sebulan. Pagi ini, saham LPLI lanjut melesat 25% ke Rp800.
PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) juga tak kalah agresif dengan kenaikan 58,82% sepekan terakhir dan 125% sebulan terakhir. Pagi ini, sahamnya kembali naik 9,76% ke Rp135.
Sementara itu, PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) sempat naik 28,74% dalam sepekan dan 36,59% selama sebulan, namun setelah pengumuman UMA justru terkoreksi -3,48% ke Rp112.
Baca Juga: BEI Cabut Suspensi 5 Saham, Salah Satunya Emiten Happy Hapsoro
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga mengalami pelemahan setelah reli sebelumnya. Dalam sepekan saham ini naik 34,78% dan 57,63% dalam sebulan, namun pagi ini merosot -4,12% ke Rp186.
Kondisi serupa terjadi pada saham PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) yang naik 52,93% sepekan dan 56,25% sebulan, tetapi anjlok -14,81% ke Rp575 setelah masuk radar UMA.
Di sisi lain, saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) tercatat melonjak 18,06% sepekan dan 240% sebulan. Namun pada perdagangan pagi ini, sahamnya stagnan di level Rp85.
Baca Juga: Perdagangan Empat Saham Disetop Sementara, Termasuk Emiten Haji Isam
BEI menegaskan, pengumuman UMA tidak serta merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan di pasar modal. Saat ini, bursa sedang mencermati pola transaksi saham-saham tersebut.
Bursa pun mengimbau para investor untuk tetap berhati-hati dengan memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi dari BEI serta mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan.
Investor juga diimbau meninjau kembali rencana corporate action yang belum mendapat persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai risiko sebelum membuat keputusan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: