Bank-Bank Besar Inggris Siapkan Peluncuran Tokenisasi Deposito Mulai 2025
Kredit Foto: Unsplash/Austin Distel
Sejumlah Bank Inggris bergerak maju untuk meluncurkan versi tokenisasi dari deposito nasabah mulai tahun depan. Hal ini mengikuti seruan dari Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey.
Dilansir Senin (29/9), tokenisasi mengacu pada penciptaan representasi digital dari aset seperti deposito, saham, dan obligasi yang disimpan di blockchain. Para pendukungnya menyebut teknologi ini dapat membuat transaksi lebih cepat, murah, dan aman.
Baca Juga: Aplikasi PINTU Luncurkan xStocks, Permudah Akses Tokenisasi Saham untuk Pengguna Crypto Indonesia
HSBC, NatWest, dan Lloyds dilaporkan telah memulai uji coba penggunaan deposito yang ditokenisasi untuk pembayaran dalam pasar daring.
Uji coba ini dimulai setelah bank sentral menyatakan bahwa meski tidak menentang stablecoin, ia meragukan kebutuhan akan aset kripto yang dipatok pada mata uang fiat tersebut dan menilai tokenisasi menawarkan manfaat lebih besar.
Bailey sebelumnya memperingatkan bahwa stablecoin dapat menarik dana keluar dari sistem perbankan dan mengancam stabilitas keuangan. Ia juga mengingatkan bank agar tidak menerbitkan stablecoin mereka sendiri.
Meski Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) baru diperkirakan menyelesaikan regulasi stablecoin pada akhir 2026, BoE telah mengizinkan bank untuk bereksperimen dengan deposito yang ditokenisasi dalam kerangka aturan yang ada.
Adapun Kepala Solusi Pembayaran Global HSBC, Manish Kohli mengatakan bahwa teknologi ini belum mencapai potensi penuh karena sebelumnya tidak dapat digunakan lintas lembaga keuangan.
“Uji coba baru ini mengatasi masalah tersebut,” katanya.
Kohli menambahkan bahwa meski fokus uji coba saat ini adalah pada penggunaan domestik, tokenisasi menunjukkan potensi terbesar dalam transaksi lintas batas karena tingginya permintaan dari klien internasional.
Baca Juga: Fokus Private Credit, WisdomTree Luncurkan Dana Tokenisasi Baru
Uji coba tokenisasi deposito sendiri akan berlangsung hingga pertengahan 2026. Proyek ini juga akan menguji aplikasi teknologi dalam proses pembiayaan ulang hipotek dan penyelesaian aset digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: