Baru 2,8% Warga Indonesia Punya Asuransi, Ada 80 Juta Keluarga Rentan
Kredit Foto: Azka Elfriza
Prudential menyoroti penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Tercatat bahwa pada 2024, penetrasi asuransi kurang dari 2,8% sehingga lebih dari 80 juta keluarga belum memiliki perlindungan finansial yang memadai. Tentu kondisi ini dinilai berpotensi melemahkan ketahanan ekonomi rumah tangga.
Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menyatakan rendahnya tingkat kepemilikan asuransi dapat berdampak serius terhadap kualitas hidup keluarga.
“Artinya, lebih dari 80 juta keluarga masih merencanakan masa depan mereka tanpa perlindungan yang memadai. Sehingga, apabila keluarga tersebut kehilangan pencari nafkah utama akan menjadi tantangan besar dalam melanjutkan kualitas hidup yang baik di masa yang datang,” jelas Iskandar dalam acara Konferensi Pers Peluncuran PRUHeritage Syariah, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: OJK Catat Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.169,64 Triliun per Juli 2025
Menurutnya, penetrasi yang rendah bisa dimengerti karena masyarakat menghadapi banyak pilihan produk yang rumit, sulit dipahami, dan tidak selalu terjangkau.
Juga, adanya kondisi tersebut memicu anggapan bahwa asuransi hanya dapat dimiliki oleh kelompok dengan kemampuan finansial lebih.
Iskandar menegaskan, tanpa proteksi, keluarga Indonesia tidak akan memiliki ketahanan finansial. Padahal, menurutnya, ketahanan finansial merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat dan berkelanjutan.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa rendahnya penetrasi asuransi bisa menjadi tantangan bagi pelaku industri.
“Dari sisi kami sebagai pelaku industri, rendahnya penetrasi asuransi ini juga menjadi satu kekhawatiran,” katanya.
Baca Juga: Premi Asuransi Umum Naik 5,8%, Industri Raup Laba Rp7,9 T
Maka dari itu, PRUHeritage Syariah diluncurkan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas terutama para middle class demi bisa memaksimalkan proteksi dengan premi yang lebih terjangkau di tengah gencatan inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Meski begitu, edukasi literasi keuangan tetap dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat asuransi.
Saat ini, Prudential Syariah fokus untuk berinovasi meluncurkan produk asuransi dengan premi terjangkau dan proteksi maksimal demi bisa meningkatkan penetrasi sehingga semakin banyak masyarakat yang terproteksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri