Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekan Emisi Karbon dan Perubahan Iklim, KAI Logistik Adopsi ISO 14083

        Tekan Emisi Karbon dan Perubahan Iklim, KAI Logistik Adopsi ISO 14083 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), resmi meluncurkan Green Logistics sebagai bentuk nyata komitmen dalam mendukung keberlanjutan. Inisiatif ini menandai KAI Logistik sebagai perusahaan logistik pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Green Freight Logistics dengan layanan perhitungan dan pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai standar internasional ISO 14083.

        Standar ISO 14083 mencakup pengukuran emisi karbon dari seluruh rantai layanan transportasi logistik, mulai dari angkutan kereta api, terminal, hingga moda pendukung first mile dan last mile. Dengan adopsi standar ini, KAI Logistik menghadirkan layanan logistik yang tidak hanya efisien dan aman, tetapi juga transparan serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.

        Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik mengungkapkan, Green Logistics adalah langkah penting KAI Logistik untuk mendukung agenda keberlanjutan nasional sekaligus berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.

        Baca Juga: Perkuat Rantai Pasok, KAI Logistik Bangun Gudang Seluas 1.451 m² di Cirebon

        "Kami menghadirkan sistem penghitungan emisi karbon yang terintegrasi, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar internasional,” ujarnya yang dikutip di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

        Sebagai bagian dari implementasi, KAI Logistik menerapkan perhitungan Tier 3, yaitu metode inventarisasi emisi GRK yang komprehensif dengan pemodelan dan sistem pengukuran langsung berbasis data aktivitas yang sangat rinci dan spesifik.

        Lebih jauh lagi, KAI Logistik melangkah dengan inovasi baru melalui pencantuman jumlah emisi yang dihasilkan pada setiap invoice pelanggan. Langkah ini memberi nilai tambah berupa transparansi, sekaligus menyediakan informasi yang dapat digunakan pelanggan untuk menyusun laporan keberlanjutan, memenuhi kewajiban regulasi terkait emisi karbon, serta merancang strategi pengurangan emisi secara terukur.

        Manfaat Green Logistics tidak hanya dirasakan pelanggan industri yang semakin dipermudah dalam mencapai target dekarbonisasi dan menjawab tuntutan pasar global yang berorientasi pada keberlanjutan, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan dengan menekan emisi karbon sektor transportasi yang berdampak pada pengurangan polusi, peningkatan kesehatan lingkungan, dan adanya opsi layanan logistik yang lebih berkelanjutan.

        Kehadiran Green Logistics turut mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah. Dari sisi perekonomian, inisiatif ini juga mendorong peningkatan daya saing sektor logistik nasional di pasar internasional yang kini semakin menuntut praktik bisnis hijau.

        Baca Juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, KAI Logistik Dorong Penguatan Literasi

        Fredi melanjutkan bahwa penerapan green logistics secara luas akan memperkuat ekosistem logistik hijau di Indonesia. Hal ini bukan hanya menciptakan standar baru dalam rantai pasok, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas sektor.

        “Kami percaya bahwa masa depan logistik harus berorientasi pada keberlanjutan. Dengan Green Logistics, KAI Logistik tidak hanya menghadirkan solusi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi mitra strategis pelanggan dalam mencapai visi keberlanjutan,” tutup Fredi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: