Kredit Foto: Ist
Wakil Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono, menyerukan dimulainya “perang” nasional melawan sampah sebagai wujud pelaksanaan arahan Presiden. Seruan ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah Menjadi Energi atau Waste to Energy (WtE).
Diaz menegaskan Indonesia tengah berada pada momentum penting untuk menyelesaikan persoalan sampah secara menyeluruh.
“Indonesia saat ini sedang memiliki bonus demografi, 68,95% penduduknya usia produktif, dan menurut survei, 77% Gen Z dan Gen Y peduli terhadap isu lingkungan. Artinya saat ini kita punya peluang untuk menggerakkan isu lingkungan,” ujar Diaz dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (4/10/2025).
Baca Juga: PLTSa Jalan Ditempat 7 Tahun, KESDM Ungkap Biang Masalah dan Solusinya
Ia menambahkan Presiden memberi perhatian besar pada masalah sampah dan menargetkan pengelolaan 50% pada 2025 serta 100% pada 2029.
“Kita juga di bawah kepemimpinan Presiden yang sangat peduli terhadap permasalahan sampah, kita diberi target pengelolaan sampah dalam RPJMN sebanyak 50% di 2025 dan 100% di 2029. Ibaratnya kita harus perang melawan sampah,” ujar Diaz.
Kondisi darurat sampah nasional menjadi latar belakang utama Rakornas ini. Indonesia mencatat lebih dari 50 juta ton sampah per tahun, dengan lebih dari 60% belum terkelola. Timbunan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diperkirakan sudah mencapai 1,6 miliar ton, menimbulkan persoalan sosial, kesehatan, dan memperburuk emisi gas rumah kaca, terutama metana yang dampaknya lebih berbahaya dibanding karbon dioksida.
Baca Juga: Bogor dan Bekasi Ajukan Minat Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Diaz menilai pendekatan komprehensif melalui teknologi Waste to Energy adalah langkah strategis. “Indonesia menimbulkan 146 ribu ton sampah setiap hari atau sekitar 53 juta ton per tahun. Dari jumlah ini, hanya sekitar 9–10 persen yang benar-benar terkelola. Artinya, kita sedang menghadapi situasi darurat yang harus dipecahkan sekarang juga. Waste to Energy adalah salah satu solusi tercepat yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan urgensi aksi cepat. “WtE bukan satu-satunya solusi, tapi ini adalah langkah tercepat yang bisa kita lakukan untuk menurunkan timbunan sampah. Setelah itu, kita juga akan fokus mengelola sampah lama yang sudah menumpuk 1,6 miliar ton di TPA. KLH siap mendukung penuh program Presiden untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang tuntas dan berkelanjutan,” pungkas Diaz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo