KB Bank Dapat Pinjaman Rp3 Triliun dari KB Kookmin untuk Refinancing

PT Bank KB Indonesia Tbk (KB Bank/BBKP) memanfaatkan pinjaman subordinasi senilai Rp3 triliun dari induk usaha, KB Kookmin Bank Co. Ltd asal Korea Selatan. Dana tersebut digunakan untuk refinancing guna menekan biaya dana (cost of fund) dan memperkuat struktur pendanaan perseroan.

Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie, menjelaskan bahwa pinjaman tersebut bukan untuk ekspansi baru, melainkan untuk memperbaiki efisiensi keuangan.

“Pinjaman yang terakhir itu yang Rp 3 triliun Tujuan dari pinjaman itu adalah sebenarnya untuk financing Financing pinjaman yang sebelumnya dimana hubungannya lebih tinggi Jadi dengan pinjaman tersebut Tujuan kami adalah untuk refinancing, sehingga dapat menurunkan cost of fund,” ujar Kunardy dikutip Senin (6/10/2025).

Baca Juga: KB Bank Siapkan Strategi Turunkan NPL ke 7,5% di Akhir Tahun

Kunardy menambahkan, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka menengah KB Bank untuk menjaga likuiditas dan memperkuat rasio permodalan. Dengan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank, perseroan berharap dapat meningkatkan stabilitas keuangan di tengah dinamika ekonomi global.

Terkait arah bisnis tahun ini, manajemen tetap mempertahankan pedoman yang telah ditetapkan sejak awal 2025. Meski kondisi pasar masih dibayangi ketidakpastian geopolitik, KB Bank menegaskan akan berhati-hati dalam ekspansi kredit.

Baca Juga: KB Bank Umumkan Susunan Direksi Baru, Widodo Suryadi Resmi Bergabung

"Kita tetap terus berupaya untuk mencapai apa yang kita mencanangkan di awal tahun Walaupun kita juga melihat bahwa market juga ini dengan keadaan geopolitik dan sebagainya Dengan keadaan yang tidak menentu sudah tentu kita akan lebih juga berhati-hati Dalam sisi pemberian pinjaman kita," jelas Kunardy.

Ia menekankan bahwa KB Bank kini berfokus pada peningkatan kualitas kredit dan pengendalian risiko kredit bermasalah.

“Kami mau memberikan quality credit, quality loan of credit, karena kami ingin meningkatkan pinjaman yang sehat, dan tidak ingin ada lagi NPL yang besar,” tegasnya.