Kredit Foto: PT MGR (EMAS)
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mencatat lonjakan signifikan pada cadangan bijih emas di Tambang Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Berdasarkan studi teknis terbaru, cadangan tersebut meningkat menjadi 4,8 juta ons, naik 150 persen dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 1,9 juta ons.
Peningkatan ini diumumkan oleh Presiden Direktur EMAS Boyke Abidin melalui keterangan resmi pada Selasa (7/10/2025).
Ia menyebut, temuan terbaru menjadikan Pani sebagai salah satu deposit emas primer terbesar di Indonesia, dengan total sumber daya mineral yang kini melebihi 7 juta ons.
“Ini menjadikannya salah satu deposit emas primer terbesar di Indonesia,” ujar Boyke.
Baca Juga: Kabar Emas dari Gorontalo: Cadangan Pani Melonjak Jadi 4,8 Juta Ons!
Tambang Emas Pani mulai beroperasi pada 1 Oktober 2025, dan ditargetkan memproduksi emas pertama pada kuartal I 2026. Produksi diproyeksikan mencapai puncaknya hingga 500.000 ons per tahun pada 2032.
Boyke menjelaskan, lonjakan cadangan emas ini merupakan hasil dari strategi eksplorasi yang intensif, pengelolaan sumber daya yang efisien, serta optimalisasi fasilitas pelindian tailing dan pelindian tumpukan. Selain faktor teknis, peningkatan asumsi harga emas global juga menjadi katalis dalam revisi proyeksi cadangan.
"Update cadangan ini menegaskan prospek jangka panjang Tambang Emas Pani. Kami optimistis capaian ini akan memperkuat fondasi pertumbuhan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Boyke.
Sebagai anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan tambang yang dikendalikan oleh PT Provident Capital Indonesia dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, EMAS menegaskan posisinya sebagai produsen emas nasional dengan prospek jangka panjang yang solid.
Baca Juga: PANI Sebut Proyek NICE di PIK2 Berjalan Lebih Cepat dari Target
Boyke menambahkan, pihaknya berkomitmen menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan sesuai prinsip good mining practices. Penerapan standar Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian penting dari operasional perusahaan.
“Komitmen ini sejalan dengan strategi induk usaha, MDKA, yang melalui seluruh anak perusahaannya terus mengedepankan penerapan standar ESG yang tinggi dalam setiap operasional pertambangan,” pungkasnya.
Dengan tambahan cadangan ini, EMAS diyakini memperkuat kontribusinya terhadap industri pertambangan nasional sekaligus mempertegas posisi Indonesia dalam peta produksi emas global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: