Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza untuk mempertahankan tekanan terhadap Hamas sampai kelompok tersebut melucuti senjatanya dan daerah kantong tersebut steril.
Netanyahu sudah setuju gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Hamas, tapi Israel tetap berjaga-jaga di wilayah tersebut dan memegang semua posisi untuk dikendalikan dan meminta agar Hamas jangan macam-macam.
"Dengan cara ini, kami mengepung Hamas dari segala arah menjelang tahap-tahap selanjutnya dari rencana tersebut, di mana Hamas akan dilucuti dan Gaza akan didemiliterisasi," katanya.
Baca Juga: Italia Sebut Israel Janji Tak Gunakan Kekerasan Hadapi Aktivis Flotilla Gaza
"Jika ini tercapai dengan cara yang mudah, itu akan bagus. Jika tidak, maka akan dicapai dengan cara yang sulit."
Dia mengatakan bahwa 20 sandera yang masih hidup dan 28 jasad akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, tentara Israel akan menghentikan pertempuran dan menarik diri sebagian dari Jalur Gaza, sementara Hamas akan membebaskan semua sandera yang tersisa dengan imbalan Israel membebaskan lebih dari 2.000 tahanan Palestina.
Baca Juga: Trump Berikan Kabar Baik Soal Negosiasi dengan Hamas
Kesepakatan tersebut juga menetapkan bahwa truk-truk yang membawa makanan dan pasokan medis akan diizinkan masuk ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada sekitar 2 juta penduduk, yang sebagian besar dari mereka telah mengungsi beberapa kali akibat serangan udara Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman