Pasar Kripto Masih Tertekan, Harga Bitcoin Sempat Menyentuh US$115.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Pasar aset kripto masih berusaha pulih pada perdagangan di Senin (13/10). Hal ini terjadi setelah gelombang likuidasi paksa dan keruntuhan sejumlah token wrapped mengguncang ekosistem digital.
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (14/10), harga bitcoin sempat menembus level US$115.000. Namun ia kembali berfluktuasi tajam bersama sejumlah aset kripto utama lainnya.
Baca Juga: Pasar Diminta Tak Jadikan Bitcoin Inti Portofolio Investasi, Ini Alasannya
Di Binance, kegagalan infrastruktur menyebabkan harga aset wrapped menyimpang jauh dari nilai aset dasarnya. Hal tersebut memicu kepanikan dalam kalangan investor.
Binance menyatakan akan memberikan kompensasi kepada pengguna yang terdampak dan telah beralih ke model harga berbasis konversi untuk menstabilkan nilai wrapped asset.
“Masalah struktur pasar, termasuk likuidasi besar-besaran oleh bursa derivatif terhadap pengguna tanpa memperhatikan margin, gangguan sistem, serta dislokasi harga pada stablecoin dan aset liquid staking dari aset dasarnya, semuanya berkontribusi terhadap kondisi pasar saat ini,” ujar Chief Investment Officer Deus X Capital, Stuart Connolly.
Connolly menambahkan bahwa narasi-narasi yang sempat populer dalam pasar derivatif kripto, kini mengalami kemunduran yang cukup signifikan. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menurutnya akan kembali jadi katalis kebangkitan kripto asal sang presiden melunak terhadap China.
Baca Juga: Opsi Trump Balas Monopoli China: Kontrol Ekspor Suku Cadang Boeing
AS sendiri masih dilanda shutdown pemerintahan yang membuat pasar beroperasi tanpa data ekonomi resmi. Hal tersebut meningkatkan ketidakpastian investor di tengah sentimen risk-off global dan memicu kenaikan dalam token berbasis emas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: