Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Tekanan Ekonomi, RAFI Siapkan Strategi Ini

        Hadapi Tekanan Ekonomi, RAFI Siapkan Strategi Ini Kredit Foto: Baba Rafi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) menatap kuartal IV-2025 dengan optimisme, meski tekanan margin akibat fluktuasi ekonomi global dan melemahnya daya beli masyarakat masih menjadi tantangan utama. Perseroan meyakini strategi efisiensi dan diversifikasi produk akan menjaga kinerja tetap positif hingga akhir tahun.

        Direktur Utama RAFI Eko Pujianto mengatakan, perusahaan telah menyiapkan langkah antisipatif untuk mengatasi kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik.

        “Kami melakukan negosiasi ulang cost of fund agar beban bunga bisa turun, efisiensi dengan mengubah beberapa biaya tetap menjadi variabel, termasuk penerapan work from anywhere," ujar Eko dalam keterangannya, (14/10/2025).

        Baca Juga: Dari Untung ke Rugi, RAFI Tertekan Lesunya Bisnis F&B

        Langkah efisiensi tersebut diimbangi dengan inovasi produk baru yang diharapkan menopang pendapatan pada kuartal terakhir tahun ini. 

        Dikenal melalui bisnis kuliner Kebab Baba Rafi, perusahaan kini berkembang menjadi dua entitas berbeda. RAFI mengelola wilayah barat Indonesia dengan fokus pada bisnis kemitraan, pasokan bahan baku, serta ekspansi produk makanan.

        “Pada 2017 kami mengakuisisi 85 persen saham dari pendiri Kebab Baba Rafi. Namun, setelah evaluasi, ternyata sumber pendapatan tertinggi bukan dari franchise, melainkan dari penjualan bahan baku makanan,” kata Eko.

        Seiring perubahan arah bisnis, RAFI memperluas portofolio dari bahan baku kebab ke komoditas pangan seperti beras, ayam, ikan, dan produk olahan laut.

        Kini, segmen kebab berkontribusi kurang dari 10 persen terhadap total pendapatan, sementara bisnis utama bergeser ke produk seafood dan beras.

        “Kami banyak memasok ke ritel, pasar tradisional, dan UMKM. Untuk seafood, pelanggan utama kami adalah pelapak dan beberapa pabrik besar seperti Samudra Perkasa Abadi yang mengekspor produk olahan ikan cakalang dan tuna steak,” jelas Eko.

        Baca Juga: Imperial Group Perkuat Strategi Ekspansi Pasar Melalui Kolaborasi Inovatif dengan JAPFA Food

        Perseroan memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang restoran, produksi, dan perdagangan beras. Beberapa merek yang dikembangkan antara lain Smoky dan Rafi Express di lini kuliner, serta Rafina untuk beras premium. Strategi penjualan kini difokuskan langsung ke agen dan minimarket tanpa perantara distributor, guna memperkuat kontrol pasar dan margin keuntungan.

        Selain itu, RAFI tengah menyiapkan akuisisi di sektor hulu untuk menjamin pasokan bahan baku utama, khususnya ikan dan ayam. 

        Produk olahan ikan setengah jadi bertajuk Eskabeh mulai mencatat penjualan pada semester II-2025. Di sisi lain, produk buah dan umbi-umbian kini telah menembus jaringan ritel Duta Buah melalui sistem kontrak volume bersama petani lokal.

        Eko memperkirakan pendapatan RAFI dapat tumbuh sekitar 5 persen sepanjang 2025, dengan potensi kenaikan profitabilitas 10–15 persen. 

        Peningkatan ini ditopang strategi efisiensi, ekspansi produk, serta kolaborasi dengan mitra keuangan dan perusahaan asing. 

        Salah satunya kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok dalam pengembangan cold storage bertenaga surya yang diklaim mampu menekan biaya listrik hingga 40 persen.

        “Kami ingin menjadi perusahaan makanan dan minuman yang besar dan berpengaruh dalam mengangkat produk Indonesia ke pasar global. Misi kami sederhana, produk lokal harus bisa dinikmati hingga mancanegara,” tutur Eko Pujianto menegaskan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: