Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KOPLING Wujud Nyata Sinergi Industri Kreatif dan Ekonomi Rakyat

        KOPLING Wujud Nyata Sinergi Industri Kreatif dan Ekonomi Rakyat Kredit Foto: KemenKopUKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Temmy Satya Permana, mengungkapkan Festival Musik Koplo Keliling (KOPLING) 2025 merupakan wujud nyata sinergi antara industri kreatif dan ekonomi rakyat.

        Festival yang diselenggarakan bersama Gajah Mada Entertainment ini akan digelar di dua kota sekaligus yakni Gambir Expo Jakarta pada 8–9 November dan Stadion Pakansari Cibinong pada 22–23 November.

        Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, DBS Kucurkan Dana Hibah Rp48 Miliar

        Festival ini mengusung semangat baru yaitu menjadikan musik koplo bukan hanya hiburan, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat melalui promosi dan pemberdayaan UMKM.

        “KOPLING menjadi ajang bagi para musisi untuk menunjukkan karya terbaik mereka sekaligus ruang promosi produk-produk unggulan UMKM. Ini adalah wujud nyata sinergi antara industri kreatif dan ekonomi rakyat,” ujar Temmy, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Kamis (16/10).

        Deretan musisi ternama seperti The Changcuters, Drive, Feby Putri, Danilla, hingga Starbee siap memeriahkan panggung KOPLING. Mereka akan menghadirkan penampilan istimewa lewat aransemen koplo modern yang memadukan warna musik pop dengan nuansa khas dangdut kekinian. 

        Konsep kolaboratif ini menawarkan pengalaman baru bagi penonton dan menegaskan bahwa koplo bisa tampil sejajar dengan genre musik lain.

        Festival yang mengusung tagline “Goyang Ambyar, UMKM Bersinar” ini tak hanya menyajikan hiburan musik, tetapi juga menghadirkan ratusan pelaku UMKM dari sektor kuliner, fesyen, dan gaya hidup. Seluruh produk telah melalui proses kurasi sehingga kualitasnya terjamin, memberikan pengalaman belanja sekaligus memberdayakan ekonomi rakyat.

        “Kami ingin KOPLING menjadi ruang UMKM bersinar dan sarana memperkenalkan musik koplo tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke kancah internasional,” kata Temmy.

        Ia juga menekankan KOPLING merupakan momentum penting bagi pekerja kreatif, khususnya musisi, untuk memahami peran mereka sebagai bagian dari ekosistem UMKM. Menurutnya, karya seni seperti lagu, aransemen, dan penampilan memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola secara profesional.

        “Musisi juga pengusaha. Mereka perlu memahami manajemen usaha, menjaga hak cipta, mengelola keuangan, dan membangun profesionalitas. KOPLING menjadi ruang belajar sekaligus panggung untuk itu,” katanya.

        Senada dengan itu, CEO Gajah Mada Entertainment Jemmy Tyonoto menyebut KOPLING bukanlah festival musik biasa, melainkan gerakan budaya dan ekonomi. Festival ini ingin membuktikan bahwa musik koplo mampu berdiri sejajar dengan genre lain, menjadi kekuatan baru dalam industri kreatif nasional, sekaligus mengangkat UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

        “Kolaborasi dengan Kementerian UMKM dan BUMN membuat dampak acara ini jauh lebih luas. Bukan sekadar hiburan, KOPLING adalah bagian dari penguatan ekonomi rakyat,” ujar Jemmy.

        Tiket KOPLING 2025 dapat diperoleh melalui platform Goers dengan harga Rp99.000 (Festival) dan Rp150.000 (VIP) untuk kategori Daily Pass, serta Rp185.000 (Festival) dan Rp270.000 (VIP) untuk 2 Day Pass.

        Dengan kemasan musik yang inovatif, pelibatan pelaku UMKM yang masif, serta misi besar dalam menggerakkan ekonomi kreatif, Festival Musik KOPLING 2025 siap menjadi perhelatan yang bukan hanya menggoyang panggung, tetapi juga menguatkan fondasi ekonomi rakyat Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: