Kredit Foto: Azka Elfriza
Kinerja industri pergadaian mencatatkan pertumbuhan signifikan seiring tren kenaikan harga emas yang masih bertahan tinggi hingga Agustus 2025.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penyaluran pembiayaan gadai emas oleh industri pergadaian naik 33,43% secara tahunan (year on year) menjadi Rp90,08 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) OJK, Agusman, mengatakan bahwa tingginya harga emas menjadi faktor utama pendorong peningkatan pembiayaan gadai emas di berbagai perusahaan pergadaian.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Empat Hari Beruntun
“Tingginya harga emas diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan kinerja layanan gadai emas ke depan,” ujar Agusman dalam lembar jawwaban tertulis, Senin (20/10/2025).
Tren kenaikan harga emas diketahui mendorong masyarakat untuk memanfaatkan aset emas sebagai jaminan pembiayaan, terutama di tengah kebutuhan likuiditas rumah tangga dan usaha mikro.
Dengan nilai taksiran jaminan yang meningkat, nasabah dapat memperoleh dana lebih besar tanpa harus melepas kepemilikan aset.
Menurut OJK, peningkatan penyaluran gadai emas tersebut mencerminkan kuatnya minat masyarakat terhadap produk pembiayaan berbasis agunan logam mulia.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Bukan karena ANTAM, tapi Dampak Global
Di sisi lain, kondisi ini juga menunjukkan bahwa layanan gadai masih menjadi pilihan utama di tengah fluktuasi ekonomi global.
Sejumlah pelaku industri pergadaian, termasuk perusahaan milik negara dan swasta, diperkirakan akan terus memperkuat portofolio produk gadai emas untuk menjaga pertumbuhan pendapatan.
Selain menjadi sumber pendapatan utama, produk ini juga berkontribusi terhadap stabilitas bisnis perusahaan gadai di tengah dinamika ekonomi nasional.
Dengan proyeksi harga emas dunia yang masih cenderung naik akibat ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga global, industri pergadaian diperkirakan akan melanjutkan tren positif hingga akhir 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: