Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Menguat Tipis, Pasar Diwarnai Kekhawatiran Soal Kredit Bank Regional AS

        Dolar Menguat Tipis, Pasar Diwarnai Kekhawatiran Soal Kredit Bank Regional AS Kredit Foto: Antara/Subur Atmamihardja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan di Senin (20/10). Hal ini terjadi seiring investor mengalihkan perhatian ke perkembangan politik dalam negeri sementara kekhawatiran terhadap risiko kredit masih berlanjut.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (21/10), Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,053% menjadi 98,587.

        Baca Juga: Waskita Karya Raih Kontrak Baru 56,86 Juta Dolar AS, Garap Proyek Karian Dam-Serpong Conveyance System Dukung Penyediaan air Bersih

        Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa usulan tarif barunya terhadap tidak akan berkelanjutan, ia melihat peluang untuk berdamai dengan China.

        Adapun hasil keuangan kuartalan yang positif dari bank-bank regional membantu meredakan kekhawatiran atas risiko kredit.

        Setelah pekan yang bergejolak akibat laporan pinjaman bermasalah dan dugaan penipuan dari beberapa bank regional, investor kini menantikan laporan kinerja lanjutan untuk melihat apakah tekanan dalam sektor perbankan akan meluas.

        “Bahaya langsung tampaknya telah berlalu karena investor yakin bahwa kasus kebangkrutan, pinjaman bermasalah, dan tuduhan penipuan hanyalah insiden terpisah, bukan kegagalan sistemik,” kata Analis Pasar Senior Trade Nation, David Morrison.

        Namun, para ekonom menilai ketahanan dolar akan diuji dari berbagai sisi, terutama karena belum ada tanda-tanda berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan federal dari AS.

        Baca Juga: ECB Kemungkinan Tak Akan Pangkas Suku Bunga Euro

        Penutupan tersebut berpotensi berlanjut hingga November, saat tekanan politik dan ekonomi semakin meningkat di Negeri Paman Sam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: