- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Ditutup Mixed, Laporan Kinerja Jadi Sorotan Investor Saham di AS
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan di Selasa (21/10). Hal ini terjadi setelah serangkaian laporan laba kuat dari sejumlah perusahaan besar menarik minat investor ke saham sektor industri dan barang modal.
Dilansir dari Reuters, Rabu (22/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,47% menjadi 46.924,74, S&P 500 bergerak datar di 6.735,35, sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,16% ke 22.953,67.
Baca Juga: Bursa Eropa Naik Tipis, Saham Prancis Jadi Pendorong Utama
Musim laporan laba kuartal ketiga kini memasuki puncaknya, dengan laporan kinerja solid dari raksasa korporasi seperti General Motors, GE Aerospace, 3M, dan Coca-Cola. Namun, Wall Street berada di dekat rekor tertinggi dan valuasi yang cukup tinggi. Hal tersebut membuat hasil positif saja dinilai belum cukup untuk menjaga selera risiko investor.
“Kita sedang berada di fase ketidakpastian, di mana tidak ada yang merasa terlalu yakin terhadap arah pasar,” kata Kepala Strategi Simplify Asset Management, Michael Green.
“Hal ini tercermin dari reaksi pasar yang relatif tenang terhadap kejutan laporan laba," tambahnya.
Green menambahkan bahwa laba perusahaan yang lebih baik dari perkiraan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menjaga margin dengan meneruskan beban tarif kepada importir.
Saham General Motors menguat setelah menaikkan proyeksi tahunannya dan menekan dampak negatif dari tarif impor.
Coca-Cola juga naik setelah permintaan konsumen yang kuat mendorong hasil melampaui ekspektasi.
Sementara 3M melonjak berkat peningkatan proyeksi laba penuh tahun dan fokus pada produk dengan margin tinggi serta efisiensi biaya.
Sektor aerospace dan pertahanan turut menguat, setelah beberapa perusahaan di sektor tersebut menaikkan proyeksi laba karena meningkatnya permintaan peralatan militer.
Sementara itu, penutupan pemerintahan yang memasuki minggu ketiga membuat investor dan pembuat kebijakan kekurangan data ekonomi resmi.
Adapun Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan dua kali lagi masing-masing sebesar dua puluh lima basis poin sebelum akhir tahun di Oktober dan Desember.
Baca Juga: Grup Astra (ACST) Jual Saham Bisnis Maritim Senilai Rp20 Miliar, Ini Tujuannya
Sementara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa ia berharap dapat mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden China, Xi Jinping. Pasar akan mencermati pertemuan keduanya yang dijadwalkan berlangsung di Korea Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: