Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Masuki Babak Penting Penguatan Kemandirian Industri Perthanan

        Indonesia Masuki Babak Penting Penguatan Kemandirian Industri Perthanan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia memasuki babak penting dalam penguatan industri pertahanan nasional dengan kerjasama strategis antara PT Pindad dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk pendanaan pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing.

        Kolaborasi juga terjalin antara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara dan PT Pindad dalam enguatan kapasitas riset dan pengembangan teknologi terapan di bidang manufaktur pertahanan.

        Baca Juga: Satgas P2SP Dibentuk, Ini Fokus Pelaksanaan Tugas dalam Program Prioritas

        Melansir dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kkolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan yang disaksikan oleh Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera, serta dihadiri oleh Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara, dan Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa di area Divisi Munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur pada Kamis (16/20/2025).

        Melalui kerjasama ini, BPDP akan memberikan dukungan pendanaan dan fasilitasi program strategis nasional dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur industri pertahanan berbasis sumber daya alam dalam negeri. Sementara itu, PT Pindad sebagai industri strategis akan memperkuat rantai pasok dalam negeri, mengoptimalkan hilirisasi, serta mengurangi ketergantungan impor bahan baku alutsista.

        Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan Prioritas 5 RPJMN 2025–2029 tentang “Melanjutkan Hilirisasi dan Mengembangkan Industri Berbasis Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Nilai Tambah di Dalam Negeri”.

        Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera menegaskan bahwa dukungan terhadap pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing merupakan bagian dari strategi besar industrialisasi nasional. Kerjasama PT Pindad dan BPDP diharapkan menjadi tonggak penting dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ekosistem industri pertahanan berbasis riset dan inovasi dalam negeri.

        Lebih lanjut, kerjasama ini mencerminkan model kolaborasi triple-helix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi dan industri. Akademisi (ITB) mendukung riset dan pengembangan teknologi terapan, industri (PT Pindad) mengimplementasikan dan mengkomersialkan teknologi, serta Pemerintah melalui BPDP sebagai fasilitator kebijakan dan pendanaan.

        Dengan adanya pabrik bahan baku industri alutsista ini, diharapkan terwujud:

        - Peningkatan nilai tambah dari sumber daya dalam negeri untuk sektor industri pertahanan.

        - Pengurangan ketergantungan impor komponen strategis pertahanan.

        - Pengembangan tenaga kerja terampil serta riset teknologi nasional di bidang industri strategis.

        - Dampak ekonomi regional melalui investasi dan pengembangan fasilitas industri di Malang dan sekitarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: