- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pemegang Saham MedcoEnergi Tersenyum, Dividen Interim Naik Jadi USD 42 Juta
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 senilai USD 42 juta atau setara dengan sekitar Rp28,3 per saham.
Keputusan pembagian dividen tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, dan akan dibayarkan pada kuartal IV 2025 sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai dividen interim ini meningkat 66 persen dibandingkan dengan dividen interim tahun 2024. Dengan penambahan tersebut, total dividen yang dibayarkan MedcoEnergi sepanjang 2025 mencapai USD 80 juta, atau naik 18 persen per saham dibandingkan dengan total dividen pada tahun kalender 2024.
Baca Juga: Genjot Efisiensi Energi, MedcoEnergi Catat Penurunan Konsumsi Gas 18 MMscfd
Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, menegaskan bahwa peningkatan dividen ini mencerminkan fundamental keuangan perusahaan yang semakin kuat dan prospek bisnis yang menjanjikan.
“Peningkatan dividen interim ini mencerminkan kinerja solid perusahaan yang berkelanjutan serta keyakinan direksi terhadap prospek masa depan perusahaan,” ujar Hilmi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (30//10/2025).
Diberitakan sebelumnya, MedcoEnergi mencatatkan penurunan laba bersih signifikan pada semester I-2025. Laba bersih perusahaan turun 81,5% menjadi hanya US$37 juta, jauh dibandingkan US$200,99 juta pada periode yang sama tahun lalu.
CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, mengungkapkan penyebab utama anjloknya laba adalah pelemahan harga realisasi minyak, rugi dari entitas asosiasi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), serta biaya dry hole sebesar US$8,9 juta.
Baca Juga: MedcoEnergi (MEDC) Tekan Emisi Karbon Lewat Program Optimasi Bahan Bakar Gas
“Kinerja kami pada paruh pertama tahun ini menunjukkan ketahanan finansial portofolio Perseroan, meskipun terjadi penurunan harga minyak yang signifikan dibanding tahun sebelumnya,” ujar Lorato dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Kontribusi negatif dari AMMN menjadi salah satu faktor signifikan. Perusahaan tambang yang merupakan kongsi keluarga Panigoro dan Grup Salim tersebut membukukan rugi bersih US$31 juta, anjlok dari laba US$99 juta pada semester I-2024. Rugi ini dipicu oleh keterlambatan commissioning smelter dan fasilitas pemurnian logam mulia.
Dari sisi operasional, produksi minyak dan gas bumi (migas) MedcoEnergi turun 7% menjadi 143 ribu barel ekuivalen per hari (mboepd). Penurunan ini terjadi karena permintaan gas musiman yang lebih rendah serta pemeliharaan terencana di Lapangan Senoro.
Lorato mengatakan, penjualan listrik melemah menjadi 1.994 GWh akibat gangguan operasional, seperti pemeliharaan di Riau IPP, gempa di Sarulla Geothermal, dan banjir di Sumbawa.
Baca Juga: Medco Power (MEDP) Teken Kontrak Senilai Rp23 Miliar, Telisik Detailnya!
Meski menghadapi tekanan laba dan produksi, MedcoEnergi tetap menjalankan strategi pertumbuhan. Belanja modal sebesar US$193 juta telah digelontorkan untuk pengembangan Blok 60 Oman, South Natuna Sea Block B, PSC Corridor, serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen tahap I dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: