Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GoTo Pangkas Rugi 82% Jadi Rp775,5 Miliar, Pendapatan Naik ke Rp13,3 Triliun

        GoTo Pangkas Rugi 82% Jadi Rp775,5 Miliar, Pendapatan Naik ke Rp13,3 Triliun Kredit Foto: GoTo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil memangkas kerugian bersih hingga 82 persen dalam sembilan bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GoTo mencatat rugi Rp775,5 miliar, jauh lebih kecil dibanding Rp4,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

        Turunnya kerugian ini menunjukkan perbaikan besar dalam kinerja keuangan GoTo. Jika digabungkan dengan anak perusahaannya, total rugi bersih GoTo menjadi Rp996,98 miliar, turun jauh dari Rp4,54 triliun di 2024.

        Perusahaan juga mencatat pendapatan bersih naik 14 persen menjadi Rp13,3 triliun, dari sebelumnya Rp11,7 triliun. Kenaikan ini terutama berasal dari layanan pengantaran (Rp4,14 triliun), imbalan jasa dan komisi mitra (Rp4,41 triliun), serta bisnis keuangan digital seperti pinjaman dan layanan fintech (Rp2,18 triliun). Pendapatan dari Tokopedia melalui jasa e-commerce mencapai Rp1,72 triliun, sementara pendapatan iklan tumbuh menjadi Rp440,8 miliar.

        Baca Juga: Bos Goto Ungkap untuk Pertama Kalinya, GoTo Berhasil Cetak Laba

        Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan, hasil ini menunjukkan bahwa strategi efisiensi perusahaan mulai membuahkan hasil. “Kami mencatat tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan sebesar Rp62 miliar untuk pertama kalinya. Ini bukti kami bisa tumbuh sambil tetap menuju profitabilitas,” ujarnya dikutip Kamis (30/10/2025).

        Baca Juga: GoTo Catat Pendapatan Rp13,3 Triliun di Kuartal III 2025, Ini Rincian Pendapatannya

        Selain itu, kerugian per saham juga turun tajam menjadi Rp0,73 per lembar saham, dibanding Rp4 per saham pada tahun sebelumnya. Total rugi komprehensif, termasuk faktor selisih kurs dan perubahan nilai investasi, juga menurun menjadi Rp1,01 triliun dari Rp4,52 triliun.

        Dengan hasil ini, GoTo mulai mendekati titik impas. Perusahaan kini menargetkan EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp1,8–1,9 triliun tahun ini, naik dari target sebelumnya Rp1,4–1,6 triliun, seiring pendapatan yang terus tumbuh dan beban operasional yang lebih efisien.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: