Kredit Foto: Azka Elfriza
SPayLater (SPL) memperkuat pengawasan dan mitigasi risiko seiring lonjakan pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia.
Seperti yang diketahui, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan BNPL meningkat 56,26% menjadi Rp8,56 triliun per 2025, mencerminkan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap layanan pembiayaan digital meski daya beli tengah melemah.
Director of SPayLater Indonesia, Anggie Ariningsih, menegaskan bahwa pertumbuhan pembiayaan tersebut tetap diimbangi dengan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga: Incar Pertumbuhan 20%, Gini Strategi Jualan UMKM Raup Omzet Miliaran Lewat Shopee!
“Benar memang OJK mencatat bahwa pembiayaan BNPL secara umum di Indonesia itu meningkat cukup signifikan. Namun, daya beli masyarakat tetap menjadi faktor yang paling penting yang kami antisipasi dengan sangat hati-hati,” ujarnya dalam acara Media Gathering, Kamis (30/10/2025).
Anggie menjelaskan, meski portofolio SPL meningkat, perusahaan tetap fokus menjaga kualitas pembayaran melalui sistem pengawasan yang ketat.
“Kami juga meningkatkan monitoring mitigasi risiko yang semakin ketat. Kami memastikan bahwa kualitas pembayaran tetap dijaga,” katanya.
Baca Juga: OJK Catat Pertumbuhan BNPL 33 Persen, SkorKu Ingatkan Pentingnya Reputasi Kredit
Ia menambahkan, SPL terus melakukan edukasi keuangan bagi pengguna agar layanan BNPL digunakan secara bijak.
“Edukasi secara terus-menerus kami lakukan kepada masyarakat. Walaupun pertumbuhannya meningkat dan daya beli masyarakat menurun, kami tetap berhati-hati agar kredit digunakan dengan bijak,” jelasnya.
Selain itu, Anggie menjelaskan bahwa SPL juga menerapkan pengawasan risiko secara real time untuk memastikan rasio pembayaran tetap sehat.
“Risk monitoring-nya harus sangat hati-hati dengan mitigasi risiko yang kami monitor secara real time. Yang paling susah adalah memastikan kualitas pembayaran tetap terjaga,” kata Anggie menegaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Fajar Sulaiman