Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inovasi Berkelanjutan dan Kolaborasi Kuat dengan Ekosistem Keuangan Digital Dorong Kinerja Bank Jago

        Inovasi Berkelanjutan dan Kolaborasi Kuat dengan Ekosistem Keuangan Digital Dorong Kinerja Bank Jago Kredit Foto: Bank Jago
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Jago Tbk mencatatkan kinerja positif pada kuartal III-2025 dengan pertumbuhan bisnis yang konsisten melalui inovasi berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat dengan ekosistem keuangan digital.

        Hal tersebut mendorong kinerja Bank Jago di berbagai lini, termasuk jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.

        Baca Juga: Adaptasi Digital, Buka Rekening Tabungan Jemaah Haji di Nanobank Syariah Sekarang Bisa Online

        Hingga akhir kuartal III-2025, total nasabah Bank Jago mencapai 18,6 juta, termasuk 14,5 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Total nasabah ini meningkat lebih dari 4,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14,1 juta nasabah.

        Pertambahan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp23,9 triliun hingga akhir September 2025. Jumlah ini naik 41% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp17 triliun.

        “Hasil positif ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah bagi nasabah. Melalui solusi keuangan digital yang kami sediakan, banyak nasabah terbantu untuk mengelola keuangan dan kehidupannya dengan lebih baik,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dikutip dari siaran pers Bank Jago, Kamis (30/10).

        Kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, turut mendorong penyaluran kredit. 

        Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp23,5 triliun hingga akhir September 2025, tumbuh 36% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp17,3 triliun. 

        Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang tetap rendah di level 0,4% atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

        Pertumbuhan kredit yang sehat mendorong pertumbuhan total aset Bank Jago menjadi Rp34,5 triliun per September 2025, naik 28% dari posisi September 2024 sebesar Rp26,8 triliun. 

        Dengan kombinasi antara pertumbuhan DPK dan kredit yang positif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp199 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2025, meningkat 132% dari Rp86 miliar pada posisi yang sama di 2024.

        Rasio kredit terhadap simpanan atau loan-to-deposit ratio (LDR) berada pada 98% serta didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 32,9%, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat dan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.

        “Kami bersyukur dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas secara berkelanjutan. Ini terus memotivasi kami untuk berinovasi dan berkolaborasi menyediakan produk dan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan kehidupan jutaan nasabah di Indonesia,” tutup Arief.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: