Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump dan Xi Capai Kesepakatan Dagang Baru: Tarif Dipangkas, Ekspor Cina Dilonggarkan

        Trump dan Xi Capai Kesepakatan Dagang Baru: Tarif Dipangkas, Ekspor Cina Dilonggarkan Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Amerika Serikat dan Cina resmi mencapai kesepakatan dagang baru untuk meredakan ketegangan perdagangan yang meningkat sejak awal tahun. Kesepakatan itu diumumkan Gedung Putih, Sabtu (1/11), setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bertemu di Busan, Korea Selatan, pada Kamis lalu.

        Kesepakatan tersebut mencakup pemangkasan tarif impor AS atas barang asal Cina, penghentian sementara pembatasan ekspor mineral langka dari Beijing, serta komitmen Cina untuk kembali membeli produk pertanian Amerika, terutama kedelai. Perjanjian ini memperpanjang masa gencatan senjata dagang antara dua ekonomi terbesar dunia selama satu tahun.

        Menurut pernyataan Gedung Putih, AS akan menurunkan tarif atas barang-barang terkait bahan kimia prekursor fentanyldari 20% menjadi 10%. Pemangkasan ini menurunkan rata-rata tarif total AS terhadap impor Cina menjadi sekitar 47% dari sebelumnya 57%. Tarif tersebut termasuk bea 25% yang diberlakukan sejak masa pertama pemerintahan Trump serta 10% tarif “resiprokal” sejak April lalu.

        Baca Juga: Xi Jinping Bilang China dan AS Telah Temui Kesepakatan Penting ini

        Sebagai imbalannya, Beijing setuju untuk menghentikan selama satu tahun pengendalian ekspor mineral langka dan magnet yang diumumkannya bulan ini. Langkah ini dinilai signifikan karena mineral seperti rare earth, galium, germanium, antimon, dan grafit merupakan komponen vital dalam industri otomotif, dirgantara, dan pertahanan. Gedung Putih menyebut kebijakan baru itu sebagai “penghapusan de facto atas kontrol ekspor Cina” yang sebelumnya diberlakukan pada April 2025 dan Oktober 2022.

        Selain itu, Cina juga menangguhkan seluruh tarif balasan yang dikenakan sejak 4 Maret, termasuk terhadap produk unggulan AS seperti ayam, kedelai, jagung, gandum, kapas, daging sapi, dan produk susu. Pemerintah Xi Jinping juga akan mencabut langkah non-tarif seperti pencantuman perusahaan AS dalam daftar “entitas tidak dapat dipercaya.”

        Dari sisi Amerika, pemerintahan Trump sepakat menunda perluasan daftar hitam Departemen Perdagangan yang membatasi ekspor teknologi ke perusahaan asing, terutama dari Cina. Penundaan ini berlaku satu tahun untuk memberi ruang negosiasi lebih lanjut terkait penggunaan perusahaan afiliasi dalam menghindari sanksi ekspor.

        Cina juga berkomitmen membeli sedikitnya 12 juta ton kedelai AS selama dua bulan terakhir tahun ini, serta 25 juta ton per tahun untuk tiga tahun ke depan. Kesepakatan ini diharapkan mengembalikan volume ekspor kedelai AS ke tingkat normal setelah sempat anjlok akibat perang dagang. Pada 2024, ekspor kedelai AS ke Cina tercatat hampir 27 juta ton.

        Sebagai bagian dari paket kesepakatan, Cina akan memperpanjang proses pengecualian tarif berbasis pasar untuk impor dari AS hingga 31 Desember 2026. Selain itu, Beijing akan mengakhiri penyelidikan antimonopoli dan antidumping terhadap perusahaan AS di rantai pasok semikonduktor, serta membuka kembali perdagangan chip dari fasilitas Nexperia di China.

        Baca Juga: Trump-Xi Jinping Deal, Ini Hasil Negosiasi Dagang China-AS

        Trump juga menyetujui penghentian sementara selama satu tahun atas pungutan pelabuhan baru terhadap kapal berbendera atau buatan China. Pungutan itu, yang berlaku sejak 14 Oktober, semula bertujuan mendukung industri galangan kapal AS namun telah mengganggu arus logistik global dan menaikkan tarif pengiriman.

        Gedung Putih menyatakan, AS dan China juga akan bekerja sama memberantas peredaran fentanyl dan bahan kimia pendukungnya. “Kedua negara akan menetapkan ukuran objektif untuk menilai penurunan aliran bahan berbahaya ini,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara dengan Fox Business Network.

        Kesepakatan Busan ini menjadi tonggak baru dalam hubungan dagang Washington–Beijing yang selama bertahun-tahun dibayangi sengketa tarif, perang teknologi, dan isu keamanan industri strategis. Baik Trump maupun Xi sepakat melanjutkan dialog tingkat tinggi guna menjaga stabilitas ekonomi global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: