Kredit Foto: Istimewa
Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Vinsensius Jemadu, menegaskan SIAL InterFOOD 2025 yang akan digelar pada 12 hingga 15 November 2025 bukan sekadar pameran kuliner.
Menurutnya ajang ini merupakan bagian penting dari industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) yang berperan besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata berkualitas.
Baca Juga: Manufaktur Konsisten Ekspansif, Jalur Pertumbuhan Ekonomi RI Semakin Kuat
Sehingga Kemenpar mendukung penyelenggaraannya sebagai ajang strategis yang memperkuat inovasi, kolaborasi, dan peluang bisnis di sektor makanan, minuman, hotel, restoran, kafe, hingga jasa boga di Indonesia.
Ini disampaikannya dalam konferensi pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (3/11/2025).
“Pameran ini menjadi barometer industri pangan dan minuman di Asia Tenggara serta ruang kolaborasi global antara pelaku industri, UMKM, dan sektor pendukung,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (4/11).
Tahun ini, 1.500 perusahaan dari 25 negara akan berpartisipasi, dengan 70 persen di antaranya berasal dari produk dalam negeri, dan diperkirakan menarik 90 ribu pengunjung. Menurut Vinsensius, angka ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar potensial, tetapi juga produsen unggulan di sektor kuliner dunia.
Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan produk kuliner Indonesia di pasar global. Selain memperluas jejaring bisnis internasional, SIAL InterFOOD juga memberi dampak ekonomi berantai bagi hotel, transportasi, kuliner, hingga penjualan produk UMKM lokal.
Kemenpar mengapresiasi Krista Exhibitions yang selama lebih dari dua dekade konsisten menghadirkan pameran berskala internasional, serta dukungan berbagai asosiasi seperti GAPMMI, PHRI, AP5I, APRINDO, ACP, dan APJI. Kolaborasi ini dinilai sejalan dengan kebijakan Kemenpar dalam memperkuat destinasi dan penyelenggara MICE nasional.
“Kami berharap SIAL InterFOOD 2025 menjadi wadah inspirasi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor yang membawa manfaat luas bagi pelaku industri serta memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah utama event internasional di kawasan Asia,” kata Vinsensius.
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menambahkan pihaknya terus memperkuat program business matching yang mempertemukan pelaku usaha lokal dengan mitra internasional.
“Kami ingin menjadikan SIAL InterFOOD sebagai platform global yang memperkuat konektivitas antar pelaku industri makanan dan minuman dunia,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: