Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan industri kosmetik Indonesia memiliki keunikan untuk bersaing di pasar global.
Pasalnya industri kosmetik nasional mampu mengangkat tradisi kecantikan nusantara dan bahan alami Indonesia yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: 37 juta UMKM Indonesia Dijalankan Perempuan, Meutya Hafid: Pahlawan Perekonomian Bangsa
Ini disampaikan Menperin dalam sambutannya pada acara Cosmetic Day 2025 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ajang tahunan ini menjadi wadah kolaborasi pelaku industri kosmetik nasional untuk memperkuat ekosistem industri berbasis bahan alami dan lokal.
"Inilah potensi yang harus terus kita dorong agar produk kosmetik Indonesia semakin dikenal dan dipercaya di pasar global," ungkap Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (10/11).
Menperin menambahkan bahwa Cosmetic Day menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mendorong Indonesia tampil sebagai pusat industri kosmetik halal dunia.
“Kita melihat ruang yang besar bagi Indonesia untuk tampil sebagai pusat industri kosmetik dunia di tengah meningkatnya permintaan global terhadap produk yang aman, berkelanjutan, dan halal,” imbuhnya.
Pemerintah juga terus mendorong peningkatan daya saing produk kosmetik nasional melalui penerapan kebijakan wajib sertifikasi halal pada tahun 2026, sebagaimana diatur dalam UU No. 33 Tahun 2014 dan PP No. 39 Tahun 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar kosmetik halal global yang kini berkembang pesat, sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap aspek keamanan dan keberlanjutan produk.
“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk mentransformasi Indonesia dari konsumen besar menjadi produsen utama dan pusat industri kosmetik halal global yang inovatif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Menperin.
Kegiatan Cosmetic Day 2025 berlangsung pada 4–7 November 2025 di Plaza Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta, dan diikuti oleh lebih dari 40 peserta yang terdiri atas pelaku industri kecil, menengah, serta berbagai brand kosmetik nasional terkemuka.
Tahun ini, Cosmetic Day 2025 mengusung tema “Lokal Kualitas Global” sebagai cerminan semangat pelaku industri kosmetik lokal untuk menghadirkan produk berkualitas internasional dengan memanfaatkan potensi bahan baku asli Indonesia.
Beberapa kosmetik berbasis bahan alami Indonesia yang ikut serta antara lain Sentuh, Biotalk, Aquila, dan Bali Alus. Showcase bahan baku menampilkan inovasi lokal seperti ekstrak tumbuhan tropis, minyak atsiri, serta resin dan minyak kemenyan yang berpotensi besar untuk parfum dan skincare premium.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menyampaikan bahwa penyelenggaraan Cosmetic Day merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap kemandirian rantai pasok industri kosmetik nasional.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pelaku IKM, industri besar, lembaga riset, dan penyedia bahan baku lokal agar daya saing industri kosmetik dalam negeri terus meningkat.
“Agar nantinya produk kosmetik Indonesia tidak hanya dikenal karena kemasannya yang menarik, tetapi juga karena kekuatan formulasi dan bahan baku asli Indonesia,” ujar Reni.
Selain pameran produk dan bahan baku, Cosmetic Day 2025 juga menghadirkan penyerahan simbolis fasilitasi sertifikasi CPKB, workshop, talkshow, beauty demo, serta yoga bersama yang melibatkan pelaku industri, akademisi, dan komunitas untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan kosmetik yang aman, halal, dan berkualitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: