Kredit Foto: Azka Elfriza
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mulai mempersiapkan penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) lebih awal demi memperlancar arus kendaraan dan efisiensi ekonomi transportasi akhir tahun.
Dirjen Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menegaskan bahwa persiapan dini menjadi strategi penting untuk mencegah kemacetan dan gangguan logistik yang berpotensi meningkatkan biaya operasional transportasi.
“Walaupun setiap tahun kita menyelenggarakan operasi ini, tapi penyelenggaraannya tahun ini bisa berbeda. Penyelenggaraan tahun lalu dapat kita jadikan pedoman sehingga kita bisa mempersiapkan angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini dengan maksimal,” ujarnya saat membuka rapat pembahasan kesiapan angkutan Nataru di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2025).
Baca Juga: Pemerintah Turunkan Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025
Aan menjelaskan, jalur tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) menjadi perhatian utama karena berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas, terutama di titik keluar tol yang menjadi simpul arus wisata dan logistik.
“Pengelolaan lalu lintas di Tol Bocimi perlu dimaksimalkan, jangan sampai terjadi kemacetan yang menjebak pengguna jalan. Kemudian di jalur Simpang Parungkuda pun berpotensi mengalami kepadatan, perlu dimitigasi agar tidak terjadi kemacetan,” kata dia.
Ditjen Hubdat juga telah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder seperti kepolisian, pengelola tol, dan pemerintah daerah untuk memetakan titik rawan kemacetan di jalur arteri dan tol utama.
“Kita antisipasi dengan turun langsung memetakan titik-titik rawan kemacetan di jalur arteri. Salah satu trouble spot ada di Bocimi, saat libur biasa saja perjalanan di jalur ini bisa memakan waktu lama, jadi saat libur Nataru perlu diantisipasi,” jelasnya.
Baca Juga: Sambut Libur Nataru, Garuda Turunkan Tarif Tiket Ekonomi Serta Tambah Penerbangan
Demi mendukung kelancaran arus, ada pula jalur alternatif yang sudah disiapkan agar para pengemudi tidak salah jalur dan waktu tempuh bisa ditekan.
“Dalam pengelolaan rekayasa lalu lintas, kalau di depan sudah terjadi kemacetan, kita harus bertindak di persimpangan sebelumnya dan jangan membuat pengguna jalan terjebak kemacetan,” tambah Aan.
Selain fokus pada kelancaran arus kendaraan, kata Aan, Kemenhub juga menekankan pentingnya pemeriksaan (ramp check) kendaraan pariwisata sebelum libur dimulai.
Ia menilai langkah ini penting untuk menjaga keselamatan dan menghindari kerugian ekonomi akibat kecelakaan.
“Tolong rampcheck kendaraan pariwisata untuk menjamin keselamatan para wisatawan. Jangan sampai ada angkutan pariwisata tidak laik jalan malah dipaksa tetap jalan,” tegasnya.
Terakhir, sebagai penutup, Aan menekankan pentingnya sinergi lintas instansi untuk memastikan kesiapan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan optimal.
“Sinergi dan kolaborasi jadi kunci kita untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: