Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menilai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 akan bisa dicapai jika ekonomi desa bergerak cepat, salah satunya melalui Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Sehingga dirinya mendorong modernisasi koperasi desa, karena menurutnya teknologi akan menjadi kebutuhan utama seiring meningkatnya transaksi antar masyarakat desa.
Baca Juga: Menteri PPPA Dorong Kolaborasi Cegah Perundungan di Sekolah
Ini disampaikan Ferry pada Acara Raker Faculty Member BINUS University dengan Tema "Menyatukan Langkah Menuju BINUS 2035" di Tangerang, beberapa waktu lalu.
“Mudah-mudahan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di desa-desa secara agregat akan bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti yang Presiden ini kan bisa mencapai angka 8 persen,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Selasa (18/11).
Sebagai upaya memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi di desa melalui Kopdes/Kel Merah Putih ini, Menkop mengajak BINUS University terlibat aktif dalam penyelesaian berbagai persoalan modernisasi koperasi. Ia menilai perguruan tinggi memiliki kapabilitas yang dibutuhkan untuk mendorong koperasi menjadi lebih modern.
“Keinginan-keinginan untuk menjadi modern tadi perlu sentuhan dari seluruh civitas akademika termasuk dari BINUS University,” ujarnya.
Menkop Ferry optimistis bahwa kolaborasi dengan BINUS akan menghadirkan lompatan teknologi dan manajerial di Kopdes/Kel Merah Putih yang lebih maju dan modern. “Saya yakin nanti akan ada modernisasi yang akan ada di koperasi-koperasi dan desa-desa seluruh Indonesia. Peran universitas sangat penting dan luar biasa penting,” katanya.
Menkop Ferry memberikan contoh bagaimana teknologi dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Di saat panen padi, masyarakat desa mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan dengan cara cara di jemur di pinggir jalan. Metode konvensional ini berdampak pada kualitas padi yang tidak optimal dan seringkali harga jatuh saat dijual.
Ia juga menyoroti kurangnya fasilitas cold storage untuk penyimpanan buah dan sayur serta hasil perikanan. Akibatnya produk yang dihasilkan petani dan nelayan mengalami penurunan kualitas saat akan dijual ke pasar.
Karena itu, Ferry berharap BINUS dapat berkontribusi dalam pengembangan teknologi agar permasalahan penurunan kualitas produk masyarakat bisa tertangani dengan tepat. Ia optimis dengan sinergi dan kerjasama yang baik permasalahan tersebut dapat teratasi dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan m
“Mudah-mudahan di BINUS dalam waktu dekat akan diproduksi alat-alat dryer, kontrol atmosfer storage. Pokoknya ini perlu banget, desa butuh sentuhan kita semua,” tegasnya.
Menkop Ferry juga memaparkan langkah konkret Kemenkop dalam memperkuat tata kelola Kopdes/Kel Merah Putih selain dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
Menkop Ferry juga mengajak seluruh civitas akademika BINUS untuk mengirim mahasiswa dan tenaga pendidik guna mendampingi operasionalisasi koperasi. Keterlibatan Binus secara langsung diyakini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan Kopdes/Kel Merah Putih.
“Kami terbuka sekiranya BINUS mau menerjunkan mahasiswa dan mahasiswinya (ke Koperasi), apalagi kalau tenaga-tenaga pengajarnya juga turun, saya yakin kita bisa memodernisasi pedesaan-pedesaan kita,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya