Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Selain merupakan lembaga dakwah dan pendidikan, pondok pesantren juga memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan santri dengan jiwa wirausaha yang berperan dalam ekonomi umat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah saat menghadiri acara Optimalisasi Peran Pondok Pesantren dan Lembaga Ekonomi Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat di Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar, Lamongan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Menteri PPPA Dorong Kolaborasi Cegah Perundungan di Sekolah
Dirinya mengatakan sudah banyak contoh nyata pondok pesantren mampu mengembangkan dan memberdayakan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi ekonomi di wilayahnya.
“Santri masa kini tidak hanya dituntut berdakwah di mimbar, tetapi juga harus mampu menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja,” tegasnya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Selasa (18/11).
Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan terhadap pondok pesantren dalam penguatan koperasi pesantren, peningkatan profesionalisme SDM, dan pengembangan usaha pesantren secara mandiri.
“Koperasi adalah lembaga usaha. Ia bisa untung jika dikelola profesional. Itu yang sedang kami perkuat,” jelasnya.
Farida juga menegaskan bahwa potensi ekonomi pesantren sangat besar melalui jaringan santri, alumni, unit usaha pesantren, serta kedudukan pesantren di tengah masyarakat. Hal ini menjadi modal besar bagi sebuah pesantren untuk meningkatkan kapasitasnya dengan mendirikan sebuah koperasi berbasis pondok pesantren.
Wamenkop Farida menambahkan bahwa konsolidasi koperasi pondok pesantren dengan Koperasi Desa/ Keluarahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih akan segera digelar. Ia menilai momentum ini sangat tepat untuk menguatkan peran pesantren dalam pemberdayaan masyarakat melalui Kopdes/Kel Merah Putih yang baru terbentuk.
Wamenkop Farida berharap kerja sama ini benar-benar memberi dampak positif bagi pondok pesantren dan masyarakat sebagai anggota Kopdes/Kel Merah Putih. Tak lupa, Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra mulai dari BAZNAS, Rumah Zakat, BUMN, hingga perbankan syariah yang turut mendukung penguatan ekosistem ekonomi pesantren.
“Semoga apa yang kita lakukan dapat membuktikan bahwa pesantren benar-benar mampu berjaya dan mandiri,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Wamen Farida berharap semangat kolaborasi ini semakin memperkuat posisi pesantren sebagai pusat pemberdayaan dan lembaga ekonomi masyarakat. “Semoga sinergi ini membawa keberkahan bagi pesantren dan masyarakat sekitarnya,” tutupnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membenarkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah santri terbanyak di Jawa Timur. Dengan posisi strategis tersebut, Lamongan memiliki peran penting dalam mendukung program swasembada pangan dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren.
“Program prioritas Lamongan Nyantri menjadi wujud komitmen kami memperkuat eksistensi pesantren sebagai mitra strategis pembangunan daerah termasuk dalam pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.
Menurut Yuhronur, pondok pesantren bukan hanya pusat syiar Islam, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi umat, pengembangan SDM, dan benteng moral bangsa. Berbagai program seperti UMKM Naik Kelas, Poskestren, Wirausaha Santri, dan Beasiswa Perintis menjadi bagian dari ekosistem pemberdayaan yang terus dijalankan oleh pemerintah daerah Lamongan.
Ia juga melaporkan bahwa Lamongan kini memiliki 474 Kopdes/Kel Merah Putih atau yang terbanyak di Jawa Timur. Dari jumlah itu sebanyak 96 koperasi beroperasi aktif di 21 kecamatan. Dengan adanya Kopontrenndan Kopdes/ Kel Merah Putih di Lamongan, ia berharap sinergi diantara keduanya dapat berjalan optimal terutama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan penggerak ekonomi masyarakat pesisir Pantura.
"Kami meyakini forum ini akan melahirkan inisiatif kolaboratif untuk memperkuat kemandirian ekonomi Lamongan,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: