Kredit Foto: BUMA
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT BUMA Internasional Grup Tbk, melakukan pelunasan penuh lebih awal atas sisa Senior Notes 2026 senilai USD212,25 juta. Pembayaran yang tuntas sebelum jatuh tempo Februari 2026 ini dilakukan untuk memperkuat likuiditas, menurunkan risiko pembayaran jangka pendek, serta meningkatkan fleksibilitas struktur permodalan perusahaan.
Pelunasan dini tersebut menutup seluruh kewajiban BUMA atas Senior Notes 7,75% yang diterbitkan pada Februari 2021 dengan nilai pokok awal USD400 juta. Instrumen tersebut sebelumnya diamendemen melalui perjanjian tambahan pada Juni 2022 dan Maret 2024. Dengan penyelesaian ini, bunga tidak lagi berjalan dan seluruh sisa obligasi dinyatakan lunas.
Pembiayaan transaksi dilakukan melalui fasilitas sindikasi BUMA bersama sejumlah bank besar nasional, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Dukungan sindikasi tersebut mencerminkan tingkat kepercayaan lembaga keuangan terhadap posisi kredit dan akses likuiditas BUMA.
Baca Juga: Bukit Makmur (BOLD) Suntik Modal Rp17,2 Miliar ke Anak Usaha
Direktur BUMA Silfanny Bahar menyatakan bahwa keputusan mempercepat pembayaran merupakan bagian dari strategi manajemen liabilitas yang disiplin.
“Pelunasan Senior Notes 2026 yang kami percepat ini merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko pembayaran jangka pendek dan memperkuat posisi likuiditas BUMA, menegaskan kembali kedisiplinan kami dalam pengelolaan modal. Senior Notes tersebut telah mendukung berbagai inisiatif strategis BUMA dalam beberapa tahun terakhir, dan kami berterima kasih kepada para pemegang obligasi atas kepercayaannya,” ujarnya.
BUMA menyebut pelunasan dini ini bertujuan menjaga stabilitas neraca keuangan sekaligus memperkokoh profil kredit perusahaan. Manajemen menilai langkah tersebut memberikan ruang lebih besar bagi perseroan untuk merespons kondisi pasar dan mengambil peluang pertumbuhan.
Baca Juga: SMII Bakal Terbitkan Obligasi dan Sukuk Total Rp6,5 Triliun
Bersamaan dengan itu, perusahaan melanjutkan strategi pendanaan yang terdiversifikasi. BUMA memastikan akses ke berbagai sumber pembiayaan, seperti fasilitas perbankan konvensional dan syariah, Sukuk, obligasi dalam denominasi dolar AS maupun rupiah, serta pembiayaan leasing. Pendekatan ini digunakan untuk menjaga fleksibilitas pendanaan, mengoptimalkan struktur biaya, dan mempertahankan ketahanan keuangan jangka panjang.
Manajemen menegaskan bahwa penyelesaian kewajiban Senior Notes 2026 memperkuat posisi perusahaan menghadapi dinamika industri. Dengan beban bunga yang tidak lagi berjalan, BUMA menilai langkah ini berkontribusi pada efisiensi arus kas dan memberikan ruang manuver yang lebih besar dalam mendukung aktivitas operasional serta inisiatif strategis berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: