DPR Kawendra: Koperasi Merah Putih Harus Menjadi Agregator Rantai Pasok Nasional
Kredit Foto: Istimewa
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara untuk membahas penguatan Koperasi Desa Merah Putih sebagai agregator rantai pasok nasional, Selasa (18/11/2025).
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Kawendra Lukistian menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh terhadap puluhan ribu koperasi yang telah terbentuk di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa capaian 82 ribu koperasi yang memiliki infrastruktur seperti gudang tidak boleh berhenti pada angka semata.
Baca Juga: Ketua Komisi XII DPR Desak Pemerintah Tetapkan HPM Timah Sebelum 2026
“Kami tidak mau 82 ribu koperasi itu hanya menjadi ‘koperasi kertas’. Harus benar-benar terawasi, dan ketika ada satu yang performanya turun, sudah ada peringatannya,” ujar Kawendra.
Ia mengatakan penguatan Koperasi Merah Putih perlu dipandang dalam kerangka besar penataan ulang rantai pasok nasional, yang selama ini didominasi sektor swasta. Menurut Kawendra, dominasi swasta dalam rantai pasok mencapai lebih dari 90 persen, sehingga negara perlu hadir untuk memastikan distribusi yang lebih adil.
“Koperasi Merah Putih ini adalah agregator rantai pasok nasional yang diharapkan mampu mengontrol harga dan memberi manfaat lebih adil kepada para pemasok. Kita bisa saja berhadapan dengan dominasi swasta, tapi negara tidak boleh kalah,” ujarnya.
Kawendra juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia dan teknologi di koperasi. Ia mengusulkan agar jumlah pendamping koperasi dibatasi agar pengawasan lebih efektif.
“SDM dan teknologinya harus diperkuat. Kalau satu orang mengadvokasi 10 koperasi itu terlalu berat, saya usulkan maksimal lima saja,” katanya.
Ia turut mendorong pemerintah memastikan setiap koperasi memiliki fungsi digital melalui kehadiran Chief Digital Operation (CDO) di masa mendatang. Menurutnya, teknologi merupakan kunci transparansi dan pengawasan real time.
“Kalau mau bicara pengawasan dan transparansi secara real time, teknologi harus ada. Kalau perlu ada dashboard bersama agar semuanya bisa dipantau,” tambahnya.
Kawendra berharap Koperasi Merah Putih dapat bertransformasi menjadi pusat kendali digital rantai pasok nasional.
Baca Juga: DPR: Kehadiran AQUA Membantu Masyarakat
“Saya berharap ke depan Koperasi Merah Putih ini menjadi otak digital rantai pasok nasional yang terang benderang,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar