Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadir di COP30, PLN Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Karbon Global lewat Investasi Transisi Energi

        Hadir di COP30, PLN Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Karbon Global lewat Investasi Transisi Energi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) menekankan peran utamanya sebagai penggerak dekarbonisasi di Indonesia. Peran ini diwujudkan dengan mendorong pembangunan pasar karbon di tingkat nasional yang mampu berintegrasi dengan standar global. Penegasan ini disampaikan dalam serangkaian diskusi panel di ajang COP30 Belém, Brasil, yang bertajuk "Scalling-Up Carbon Markets: Opportunities for Global Collaboration". 

        Dalam diskusi tersebut, PLN mempresentasikan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan integritas, transparansi, dan konektivitas antara pasar karbon Indonesia dengan pasar internasional.

        Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan bahwa suksesnya Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang rendah karbon sangat bergantung pada dua faktor: konsistensi regulasi dan kolaborasi aktif antar berbagai pihak terkait, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Ia menilai bahwa konferensi COP30 merupakan kesempatan penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kesiapannya menjadi pemimpin dalam ekosistem karbon yang kredibel di tingkat regional.

        Eddy menambahkan pandangannya mengenai kebutuhan akan kejelasan sinyal dari Indonesia kepada dunia.

         “Indonesia harus hadir dengan sinyal yang jelas bahwa kita siap membangun ekosistem karbon yang transparan, terukur, dan mampu menciptakan nilai ekonomi yang nyata. Untuk itu, sinkronisasi kebijakan lintas sektor bukan lagi pilihan, tetapi keharusan agar pasar karbon kita benar-benar menjadi pusat gravitasi kolaborasi regional,” ujar Eddy.

        Sementara itu, Direktur Tata Kelola Penerapan Nilai Ekonomi Karbon, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Ignatius Wahyu Marjaka, menegaskan bahwa Indonesia telah menyiapkan langkah strategis yang selaras dengan standar dan mekanisme perdagangan karbon internasional. Hal ini mencakup kolaborasi dengan mitra negara, lembaga sertifikasi global, serta penyiapan platform yang dapat menghubungkan instrumen perdagangan karbon domestik dan internasional.

        “Indonesia sebenarnya telah mulai mengembangkan kebijakan pasar karbon internasional dengan memperkenalkan perjanjian bilateral dengan beberapa negara mitra, salah satunya adalah Norwegia,” jelas Wahyu.

        Wahyu menambahkan bahwa penguatan integritas pasar karbon menjadi prioritas nasional, terutama dalam mendorong pemahaman lintas sektor, kesiapan infrastruktur, serta peningkatan kapasitas tata kelola. Ia menegaskan bahwa aspek teknologi, transparansi, dan akuntabilitas pasar menjadi faktor kunci untuk memastikan kredibilitas Indonesia dalam perdagangan karbon global.

        Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem karbon yang kuat, untuk itu PLN siap menjadi katalisator pasar karbon.

        Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN menargetkan penambahan 52,9 GW energi terbarukan termasuk baseload, variable energy, dan energy storage system.

        “Potensi ekspansi energi terbarukan PLN mampu menghasilkan hingga 250 juta ton green attribute. Ini bukan hanya pemenuhan regulasi, tetapi peluang nyata menciptakan nilai ekonomi hijau dan mempercepat transisi energi nasional. PLN siap menjadi katalisator dalam memastikan pasar karbon berjalan kredibel,” ujar Evy.

        PLN memastikan setiap penerbitan carbon credit memenuhi standar global sesuai prinsip kunci dari high-integrity carbon. PLN terus memperkuat kolaborasi internasional, termasuk dengan Pemerintah Norwegia yang difokuskan pada perancangan skema dan tata kelola, peningkatan kapasitas, serta harmonisasi standar global dengan kebijakan nasional sehingga kredit karbon Indonesia dapat diterima di pasar internasional.

        PLN memastikan bahwa langkah ini menjadi bagian dari kontribusi Indonesia untuk memainkan peran strategis dalam agenda iklim dunia, sekaligus menyediakan energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: