Kredit Foto: Reuters
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) menguat pada Rabu (19/11). Nvidia menjadi sorotan investor yang tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan penting yang sebelumnya tertunda akibat penutupan pemerintah dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (20/11), Dow Jones Industrial Average naik 0,10% ke 46.138,77, S&P 500 menguat 0,38% ke 6.642,19, sementara Nasdaq Composite bertambah 0,59% menjadi 22.564,23.
Baca Juga: Amundi: Risiko Meningkat, Independensi The Fed Jadi Sorotan Investor Saham di 2026
Nvidia yang menjadi simbol pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan (AI), melaporkan kinerja di atas ekspektasi dan memperkirakan pendapatan kuartal keempat melampaui proyeksi analis.
“Pelanggan Nvidia terus memperluas dan meningkatkan investasi mereka dalam infrastruktur akal imitasi, sehingga permintaan chip tampaknya akan meningkat,” kata Senior Investment Strategist U.S. Bank Wealth Management, Rob Haworth.
Haworth menambahkan bahwa pembicaraan mengenai potensi gelembung akal imitasi masih terlalu dini karena pertumbuhan industri sejauh ini didorong oleh pendapatan yang kuat.
“Kita masih berada di fase awal siklus investasi ini, dari membangun model hingga mulai mengimplementasikannya,” ujarnya.
Risalah The Fed Oktober menunjukkan perbedaan pandangan yang lebih besar dari biasanya, dengan para pembuat kebijakan memutuskan pemotongan suku bunga meski sebagian mengingatkan risiko terhadap upaya pengendalian inflasi.
Penutupan pemerintah yang baru berakhir menyebabkan penumpukan data ekonomi resmi, yang kini mulai dirilis kembali. Laporan ketenagakerjaan September dijadwalkan terbit pada Kamis. Jika hasilnya lebih lemah dari perkiraan, hal tersebut dapat memengaruhi keputusan suku bunga dalam pertemuan dari The Fed Desember.
Baca Juga: Bursa Asia Loyo, Investor Saham Khawatirkan Panasnya Hubungan China-Jepang
Departemen Tenaga Kerja juga menyatakan akan merilis laporan gabungan untuk Oktober dan November. Hal itu karena pengumpulan data terganggu selama penutupan, sehingga bank sentral akan memiliki lebih sedikit informasi untuk menilai kondisi pasar tenaga kerja saat rapat di Desember.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: