Pemerintah Gelontorkan Diskon Tarif Saat Nataru, Mana yang Paling Besar?
Kredit Foto: WE
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa stimulus diskon tarif Nataru 2025/2026 diberlakukan dengan desain berbeda pada setiap moda untuk mengoptimalkan pemerataan mobilitas nasional.
Kebijakan yang diberlakukan serentak mulai 21 November 2025 dan menargetkan penumpang angkutan kereta api, laut, serta penyeberangan.
Menhub, Dudy Purwagandhi, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga keterjangkauan layanan transportasi selama puncak liburan.
“Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan dan mengoptimalkan stimulus ini dalam berpergian pada masa Nataru,” kata Dudy, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Ini Sejumlah Diskon Transportasi pada Nataru
Perbedaan desain stimulus antarmoda terlihat dari besaran potongan, cakupan layanan, serta karakteristik pengguna.
Pada kereta api, pemerintah akan memberikan diskon 30% untuk tiket kereta ekonomi komersial. Kebijakan yang berlaku 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026 ini mencakup 156 perjalanan reguler dan 26 perjalanan tambahan.
Adapun stimulus diarahkan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan perjalanan ke moda berbasis rel yang dinilai lebih aman dan terjadwal.
Pada moda penyeberangan, pemerintah memberikan insentif berupa 100% tarif jasa kepelabuhanan, setara potongan rata-rata 19%.
Baca Juga: ASDP Beri Diskon Tarif Penyeberangan di Masa Nataru 2025/2026, Dukung Program Stimulus Pemerintah
Sekedar inKemenhub membandingkan efektivitas stimulus diskon transportasi antarmoda Nataru 2025/2026, dari kereta hingga penyeberangan, untuk mengoptimalkan mobilitas nasional.
Sebagai informasi, diskon berlaku pada 8 lintasan di 16 pelabuhan dan dirancang untuk mengurai kepadatan mobilitas antar wilayah, khususnya bagi pengguna kendaraan yang bergantung pada layanan feri selama Nataru.
Untuk angkutan laut, pemerintah menetapkan diskon 20% dari tarif dasar. Stimulus ini diberlakukan lebih awal, yakni 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, menyasar mobilitas antarpulau yang menjadi akses utama masyarakat pesisir dan kawasan 3T.
Karakteristik rute yang panjang dan kebutuhan logistik menjadi dasar pemberian potongan harga yang berbeda dari moda lainnya.
Pendekatan stimulus antarmoda, kata Kemenhub, dinilai perlu untuk memastikan seluruh jenis perjalanan tetap terjangkau.
“Stimulus diskon tarif ini diberikan agar masyarakat dapat bepergian dengan biaya yang lebih ringan tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kualitas layanan,” ujar Dudy.
Pemerintah menyebut optimalisasi stimulus antarmoda diharapkan menciptakan pergerakan yang lebih seimbang di seluruh koridor transportasi selama puncak libur Nataru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: