Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Dilirik CPTPP, Akses Ekspor Kian Terbuka

        Indonesia Dilirik CPTPP, Akses Ekspor Kian Terbuka Kredit Foto: Ekon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia selangkah lebih dekat menuju keanggotaan dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) setelah Australia memasukkan Indonesia dalam daftar calon negara yang dinilai sejalan dengan Prinsip Auckland. Langkah ini membuka peluang pasar ke sekitar 590 juta penduduk dan memperkuat posisi Indonesia di rantai perdagangan regional Indo-Pasifik.

        Pernyataan resmi disampaikan Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrell pada Jumat (21/11), yang mengungkapkan empat calon anggota CPTPP—Uruguay, Uni Emirat Arab, Filipina, dan Indonesia. Australia memulai proses aksesi dengan Uruguay pada 2025 dan melanjutkan dengan tiga negara lainnya pada 2026.

        CPTPP merupakan perjanjian perdagangan bebas berstandar tinggi yang kini menghubungkan 12 negara dan mencakup hampir 15% PDB global. Pada 2025, Australia memegang kursi Ketua CPTPP dan mendorong integrasi ekonomi serta perluasan keanggotaan sebagai agenda utama.

        Baca Juga: Airlangga: Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Dilanjutkan Usai KTT APEC 2025

        Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa sebagian besar ketentuan CPTPP telah selaras dengan komitmen Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional. “Ketentuan-ketentuan dalam CPTPP secara umum sudah kita sepakati di berbagai perjanjian internasional seperti dalam kerangka WTO, RCEP, ASEAN, serta proses aksesi OECD. Maka itu, kita hanya memerlukan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk memenuhi komitmen di CPTPP,” ujar Airlangga.

        Pemerintah menilai pengakuan Australia sebagai sinyal kuat atas kesiapan Indonesia untuk terlibat lebih dalam dalam kerja sama ekonomi kawasan. Dalam pertemuan dengan Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong saat kunjungan kerja ke Singapura, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk memajukan proses aksesi CPTPP.

        Baca Juga: Airlangga: Selandia Baru Mitra Strategis Indonesia di Sektor Pertanian dan Energi Terbarukan

        Jika aksesi berjalan mulus, pemerintah memperkirakan sejumlah manfaat strategis dapat diperoleh. Akses pasar Indonesia ke negara-negara yang belum memiliki perjanjian dagang bilateral akan terbuka lebih luas, mendorong ekspor dan meningkatkan daya saing produk nasional. Arus investasi asing langsung juga diproyeksikan meningkat seiring terciptanya iklim investasi yang lebih transparan dan terukur.

        Selain membawa manfaat bagi Indonesia, bergabungnya Indonesia dinilai memperkuat posisi CPTPP sebagai blok perdagangan modern. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kehadiran Indonesia berpotensi meningkatkan integrasi ekonomi ASEAN dengan CPTPP serta memberikan nilai tambah bagi perluasan pasar blok tersebut.

        Airlangga menegaskan bahwa aksesi akan membawa standar perdagangan nasional ke level yang lebih tinggi. Pemerintah memproyeksikan peningkatan ekspor, impor, dan volume perdagangan antarnegara anggota CPTPP seiring pendalaman integrasi ekonomi di kawasan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: