Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Hilirisasi dan Serapan Tenaga Kerja, LCP Gelontorkan Investasi Rp50 Triliun Bangun Pabrik PET

        Dorong Hilirisasi dan Serapan Tenaga Kerja, LCP Gelontorkan Investasi Rp50 Triliun Bangun Pabrik PET Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lintas Citra Pratama (LCP), perusahaan investasi petrokimia asal Cilegon, memperluas cakupan bisnisnya dengan melakukan ekspansi proyek pembangunan pabrik Polyethylene Terephthalate (PET) berkapasitas sampai dengan 720 ribu ton per tahun (720 KTA). Nilai investasi proyek tersebut mencapai sekitar USD 300 juta atau setara Rp5,01 triliun (kurs Rp16.700) dan akan dibangun di atas lahan milik anak usaha LCP, PT Merak Chemical Indonesia (MCCI), sebagai bagian strategi jangka panjang penguatan hilirisasi industri petrokimia nasional.

        Direktur Utama MCCI, Anang Adji Sunoto mengatakan bahwa pembangunan pabrik PET ini merupakan momentum penting bagi perusahaan di tengah kondisi industri yang masih bergantung pada impor. Sekaligus memperluas kontribusi LCP terhadap perekonomian, dan mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap hilirisasi yang terintegrasi.

        “Hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai industri regional,” katanya, Senin (24/11).

        Dengan kehadiran pabrik PET ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk Purified Terephthalic Acid (PTA). Namun sekaligus juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor PET yang masih tinggi, terutama untuk kebutuhan, industri kemasan makanan dan minuman, serta produk plastik berbasis PET atau daur ulang.

        Menurutnya, integrasi antara produksi PTA dan PET akan menciptakan efisiensi rantai pasok, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, sehingga meningkatkan daya saing industri dalam negeri terhadap produk impor.

        “Dengan memanfaatkan lahan dan fasilitas yang telah tersedia, investasi USD 300 juta ini akan lebih optimal. Selain meningkatkan efisiensi, integrasi PTA-PET akan memperbaiki kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing kami di pasar,” tambahnya.

        Lebih lanjut, Anang menyebut proyek ini juga berpotensi menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal baik pada fase konstruksi maupun operasional.

        “Selain memperkuat industri hilir seperti kemasan, , dan produk berbasis resin PET, proyek ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar kawasan industri," ucapnya.

        Pembangunan pabrik PET ini juga akan memperkuat struktur industri hilir, seperti polyester, kemasan makanan dan minum, serta berbagai produk plastik berbasis resin PET. LCP  menegaskan bahwa investasi ini merupakan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung pertumbuhan industri nasional.

        “LCP berkomitmen terus berinvestasi di Indonesia. Pengembangan pabrik PET ini menjadi langkah penting untuk menciptakan industri kimia yang lebih terintegrasi dan kompetitif,” kata Anang.

        Saat ini, LCP tengah memasuki proses tender pembangunan pabrik tersebut. Proyek ditargetkan mulai dieksekusi pada semester II tahun 2026 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2028. Dengan beroperasinya fasilitas ini, Indonesia diharapkan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan bahan baku PET sekaligus memperkuat posisi sebagai pemain utama di pasar regional Asia Tenggara.

        "Kami percaya bahwa pemerintah akan meberikan dukungan kepada industri hulu-hilir PET dan polyester sehingga bisa bersaing dengan produk-produk impor,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: