Hadiri Peluncuran Platform Minhaj, Ketua MPR Ahmad Muzani Bicara Pancasila dan Persatuan RI di Forum Liga Muslim Dunia
Kredit Foto: Istimewa
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri acara peluncuran Platform Digital Minhaj yang diselenggarakan oleh Liga Muslim Dunia di Mekah, Arab Saudi. Platform ini diperkenalkan sebagai pedoman utama bagi umat Islam dunia dalam urusan ibadah dan pendidikan Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani menyampaikan apresiasi serta dukungan penuhnya terhadap inisiatif Platform Digital Minhaj. Ia juga secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, atas undangan yang diberikan kepadanya untuk hadir mewakili Republik Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih atas undangan yang mulia kepada Ketua dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia yang mengundang kami dari negeri yang jauh, dari Timur, yakni Republik Indonesia. Terima kasih atas undangan yang mulia kepada kami untuk menghadiri launching platform elektronik Liga Muslim Dunia ini di Makkah Al-Mukarramah." ujar Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Baca Juga: Badan Pengkajian MPR RI Gelar FGD Soroti Pasal 30 UUD NRI Tahun 1945
Muzani mengatakan platform digital itu adalah ikhtiar maksimal untuk terus menyamakan pemahaman tentang Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Mewakili umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia, Muzani menyerukan pentingnya menjaga persahabatan, persaudaraan, dan persatuan antar sesama umat Islam dunia.
"Dari tempat yang mulia ini, kami berseru dari negeri yang paling timur, 9.000 Km dari tempat ini, atas nama umat Islam Indonesia, atas nama seluruh rakyat Indonesia untuk terus kita menjaga persahabatan," ujar Muzani.
Menurut Muzani, Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia harus menjadi contoh dalam hal toleransi dan persatuan dalam keberagaman. Terdapat lebih dari 300 suku etnis, 700 lebih bahasa daerah, belasan ribu pulau, serta menjunjung tinggi toleransi dalam perbedayaan keyakinan beragama.
"Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang harus kita perkuat. Kita meyakini bahwa Indonesia bisa bertahan selama 80 tahun merdeka ini karena Pancasila dan akan terus bertahan sampai yaumul qiyamah," kata Muzani.
Muzani melanjutkan, Pancasila yang dilahirkan oleh para pendahulu sebagai dasar negara telah menjadi landasan kuat dalam memberikan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita menghormati agama lain untuk memeluk dan menjalankan ibadahnya masing-masing. Kita menjunjung tinggi ini karena Rasulullah mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan. Karena itu di tengah keimanan yang berbeda kita harus menemukan kerukunan, persatuan dan persahabatan," jelasnya.
"Jumlah umat Islam di dunia lebih dari 2 miliar. Platform digital ini adalah ikhtiar penting yang dilakukan Dr Al Issa untuk terus menjaga kepentingan bersama umat Islam serta persatuan dalam perbedaan," tutup Muzani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: