Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Hanya Promo Instan, Transparansi Jadi Nilai Daya Saing Baru di Dunia Klinik Gigi

        Tak Hanya Promo Instan, Transparansi Jadi Nilai Daya Saing Baru di Dunia Klinik Gigi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah ketatnya persaingan dunia perawatan gigi yang semakin estetik dan promotion-driven, muncul satu faktor pembeda yang kini menjadi perhatian pasien urban: transparansi. Pasien tidak lagi hanya mencari hasil perawatan instan, tetapi juga menginginkan kejujuran dan kejelasan dalam setiap tindakan medis yang mereka jalani.

        Fenomena ini menandai pergeseran penting dalam perilaku pasien Indonesia. Dengan akses informasi yang luas, masyarakat kini lebih kritis dalam menilai layanan kesehatan, membandingkan rekomendasi dokter, membaca ulasan daring, hingga menanyakan detail biaya sebelum tindakan dilakukan.

        Klinik gigi yang mengabaikan aspek etika dan keterbukaan mulai kehilangan kepercayaan publik, sementara yang menjadikannya nilai utama justru tumbuh pesat.

        Salah satu  jaringan klinik gigi yang menonjol dalam perubahan lanskap ini adalah Orange Dental, jaringan klinik gigi yang kini telah memiliki 26 cabang yang tersebar di 9 kota. Sejak awal berdirinya, Orange Dental menjadikan kejuran dan transaparansi sebagai nilai utama, memastikan setiap pasien memahami kondisi gigi mereka, pilihan perawatan, serta estimasi biaya secara jelas sebelum tindakan dilakukan.

        “Kami percaya bahwa pelayanan yang mengedepankan kejujuran bukan hanya hal moral, tetapi juga strategi jangka panjang,” kata Syifail Ramadhana selaku CEO & Co-founder Orange Dental.

        “Pasien yang merasa dihargai dan memahami kondisinya akan memiliki hubungan lebih panjang dan lebih sehat dengan klinik.”

        Baca Juga: Peringati Hari Diabetes Dunia 2025, Diabetasol Ajak Masyarakat Kelola Gula Darah untuk Hidup Sehat dan Bahagia

        Setiap cabang Orange Dental menerapkan prosedur komunikasi terbuka mulai dari konsultasi awal yang menjelaskan kondisi gigi pasien secara visual melalui foto intraoral, hingga rincian estimasi biaya tertulis yang bisa dipahami dengan mudah.

        Selain itu, tim dokter dan staf juga dilatih untuk menjelaskan perbedaan antara tindakan medis yang perlu dan yang bersifat opsional, sehingga pasien dapat membuat keputusan yang sadar tanpa tekanan.

        “Kami memiliki sistem pengawasan internal untuk memastikan seluruh tim mengedepankan transparansi dalam setiap tahap pelayanan,” tambah drg Sandra Intan selaku COO & Co-founder Orange Dental.

        “Tujuan kami sederhana: membuat pasien merasa aman, tahu apa yang mereka jalani, dan percaya bahwa rekomendasi kami berpihak pada mereka.”

        Prinsip keterbukaan ini penting terutama buat masyarakat yang belum pernah berkunjung ke dokter gigi sebelumnya. Data internal Orange Dental menunjukkan bahwa sekitar 15% pasien baru merupakan individu yang belum pernah berkunjung ke dokter gigi sebelumnya.

        Fenomena ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan rasa aman kini menjadi faktor penentu bagi masyarakat untuk mengambil langkah pertama merawat kesehatan gigi.

        Baca Juga: Peringati Hari Diabetes Dunia 2025, Diabetasol Ajak Masyarakat Kelola Gula Darah untuk Hidup Sehat dan Bahagia

        Orange Dental adalah jaringan klinik gigi dengan 26 cabang di 9 kota. Berdiri sejak tahun 2014 dengan nilai jujur, transparan, dan beretika, Orange Dental berkomitmen menciptakan akses untuk layanan gigi seperti scaling, tambal, cabut, dan behel, hingga gigi palsu dengan pendekatan yang edukatif dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter.

        Dengan prinsip pelayanan yang beretika dan edukatif, Orange Dental terus berupaya menjadi klinik gigi pilihan bagi masyarakat yang mengutamakan kepercayaan dan kenyamanan dalam setiap kunjungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: