Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Danantara Mantapkan Arah Investasi 2026, Gaspol Incar Proyek Strategis

        Danantara Mantapkan Arah Investasi 2026, Gaspol Incar Proyek Strategis Kredit Foto: Cita Auliana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Danantara Indonesia menetapkan arah strategi investasi untuk 2026 dengan fokus pada mandat utama menghasilkan imbal hasil berkelanjutan sekaligus memberikan dampak ekonomi nasional. Kebijakan tersebut dipaparkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026 pada Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, sesuai kewajiban konsultatif Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Holding Investasi.

        CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa Danantara menyampaikan roadmap investasi Danantara Investment Management (DIM) yang disusun dengan pendekatan terukur dan berorientasi jangka panjang. Strategi tersebut menjadi komitmen lembaga dalam menciptakan nilai lintas generasi.

        Roadmap investasi kami disusun dengan pendekatan yang terukur, berorientasi pada penciptaan nilai lintas generasi. Mandat kami jelas: menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara, sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional,” ujarnya.

        Baca Juga: BRIN dan Danantara Sepakat Percepat Hilirisasi, Fokus pada Penguatan R&D

        Strategi 2026 menitikberatkan pada pengembangan proyek strategis, penguatan sektor prioritas, serta diversifikasi portofolio lintas kelas aset dan geografi. Rosan menjelaskan bahwa pendekatan tersebut menggabungkan investasi jangka panjang dengan instrumen privat dan publik yang memberikan arus kas stabil.

        “Kami membangun portofolio dengan landasan kehati-hatian dan diversifikasi yang kuat. Setiap keputusan investasi harus memenuhi dua tujuan: menjaga nilai aset negara dan memastikan manfaat yang kembali kepada masyarakat dalam jangka panjang,” katanya.

        Danantara juga menerapkan kerangka klasifikasi proyek strategis untuk memastikan keselarasan dengan agenda pembangunan nasional serta dampak sosial–lingkungan yang signifikan. Dua contoh penerapannya mencakup Proyek Kampung Haji di Makkah dan proyek waste-to-energy (WtE). Proyek Kampung Haji yang diinisiasi melalui Inpres No. 15/2025 diproyeksikan membuka 7.500 lapangan kerja dan menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp2,5 triliun per tahun.

        “Project Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji,” ujar Rosan.

        Baca Juga: Potensi Danantara sebagai Katalis Pertumbuhan Ekonomi Syariah Indonesia

        Sementara itu, proyek WtE menjadi contoh proyek domestik yang mendukung ketahanan energi dan penanganan darurat sampah. Inisiatif tersebut diproyeksikan menciptakan hingga 4.500 lapangan kerja selama masa konstruksi dan berkontribusi sekitar Rp1,6 triliun per tahun terhadap PDB.

        Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menekankan bahwa pelaksanaan RKAP 2026 akan mengutamakan kesiapan proyek, kualitas uji tuntas, dan mitigasi risiko. “Fokus kami adalah memastikan setiap proyek tidak hanya bankable, tetapi benar-benar memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa tata kelola dan integritas proses menjadi pilar dalam setiap keputusan investasi.

        Danantara menutup pemaparan dengan menegaskan perannya sebagai sovereign wealth fund yang mengelola aset negara melalui sinergi Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM) untuk memperkuat ketahanan ekonomi jangka panjang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: