Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Taiwan Bidik Peluncuran Stablecoin Lokal Pertama di 2026

        Taiwan Bidik Peluncuran Stablecoin Lokal Pertama di 2026 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Taiwan berpotensi meluncurkan stablecoin lokal pertama pada paruh kedua dari 2026. Namun regulator setempat belum menentukan mata uang yang akan menjadi acuan token tersebut.

        Dilansir Kamis (4/12), Ketua Komisi Pengawas Keuangan Taiwan (FSC), Peng Jin-long mengatakan bahwa kabinet terus meninjau rancangan dari Undang-Undang Layanan Aset Virtual. Aturan khusus mengenai stablecoin akan diterbitkan dalam enam bulan setelahnya, sehingga peluncuran paling cepat diperkirakan pada akhir 2026.

        Baca Juga: Unlimit Luncurkan Platform Clearing House Terdesentralisasi untuk Stablecoin

        Rancangan undang-undang tersebut tidak membatasi penerbit stablecoin hanya pada sektor perbankan. Namun, Peng mengatakan bahwa pihaknya dan bank sentral sepakat bahwa lembaga keuangan akan memimpin penerbitan pada tahap awal.

        Salah satu aspek yang masih belum diputuskan adalah mata uang acuan stablecoin. Ia merupakan token digital yang nilainya dipatok pada aset dunia nyata seperti mata uang fiat. Peng menjelaskan bahwa stablecoin dapat dipatok pada dolar dari Taiwan atau Amerika Serikat (AS).

        Jika Amerika Serikat, stablecoin yang dipatok pada dolar dari negara tersebut berpotensi menghindari kendala utama dalam sistem keuangan dari Taiwan. Diketahui, mata uang wilayah tersebut tidak dapat beredar secara legal di luar negeri.

        Untuk saat ini, regulator tengah menyusun aturan berbasis cadangan penuh, pemisahan aset yang ketat serta persyaratan kustodian domestik.

        Baca Juga: Sony Bank Mau Luncurkan Stablecoin untuk Bayar Game dan Anime!

        Namun, keputusan mengenai mata uang acuan stablecoin pertama wilayah tersebut tetap menjadi isu utama dan pilihan tersebut akan menentukan apakah proyek ini akan menjadi alat pembayaran berisiko rendah atau justru tantangan bagi kerangka kebijakan mata uang di Taiwan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: